Koleksi Foto bugil terlengkap, Foto bugil Tante Girang, Foto Bugil Pelajar, Foto Bugil Jilbab, Gambar Memek, Video XXX, Cerita Sex, Foto Bugil Terbaru, Foto Bugil 2014, Video Bokep Indo, Jepang, Barat, Video Streaming
|
WARNING : THIS SITE CONTAINS ADULT
CONTENT, MAKE SURE YOUR AGE ABOVE 18+
YEARS
Pagi itu aku pulang sekolah lebih
awal, karena memang minggu ini
kami menjalani ujian semester 2
untuk kenaikan kelas 3 SMU.
Sesampai dirumah nampak
sebuah mobil sedan putih parkir
didepan rumah. Siapa ya ? dalam
hatiku bertanya.
Padahal mama hari ini jadwalnya
tennis. Untuk menghilangkan
penasaranku segera kumasuki
rumah. Ternyata di ruang tamu
ada mama yang sedang
berbincang dengan tamunya.
Mama masih menggunakan
pakaian olah raganya, sedangkan
tamu itu masih berpakaian kerja
dan berdasi.
“Sudah pulang sekolahnya ya
sayang” Tanya mama padaku.
“Oh iya, ini perkenalkan om Ari
relasi bisnis papamu, kebetulan
pulang tennis tadi ketemu, jadi
mama diantar pulang sekalian”.
Kami saling berjabat tangan untuk
berkenalan. Mereka kutinggalkan
masuk kekamarku untuk berganti
baju seragam sekolah.
Aku adalah anak kedua dari dua
bersaudara. Kakakku perempuan
melanjutkan sekolah SMU-nya di
kota “M” dan tingalnya indekost
disana. Alasannya karena mutu
sekolahnya lebih baik dari yang
ada dikotaku ( padahal daripada
tidak naik kelas dan jadi satu kelas
denganku ). Jadi tinggal aku
sendirian yg menemani mamaku,
karena papa sering pergi ke luar
kota untuk melakukan kegiatan
bisnisnya.
“Indra, tolong kesini sebentar
sayang.” tiba-tiba terdengar suara
mama memanggilku. “Ya ma !”
aku segera beranjak untuk
menemui mama di ruang tamu.
“Om Ari mau minta tolong di
belikan rokok ke warung sayang”
pinta mama. Aku segera
mengambil uang dan beranjak
pergi ke warung untuk beli rokok.
Sepulangnya dari warung tidak
kutemui mama maupun om Ari di
ruang tamu, padahal mobil om Ari
masih parkir di depan rumah.
Rokok kuletakkan di meja tamu lalu
kutinggalkan kembali ke kamarku.
Melewati kamar mama nampak
pintu sedikit terbuka. Dengan rasa
penasaran kuintip melalui celah
pintu yang terbuka tadi. Didalam
kamar nampak pemandangan
yang membuat jantungku
berdegup kencang dan
membuatku sering menelan ludah.
Nampak mama yang telanjang
bulat tidur di atas ranjang dengan
om ari menindih dan mengulum
payudara mama tanpa
menggunakan celana lagi. Dengan
gerakan teratur naik turun
menyetubuhi mamaku. Sambil
mengerang dan meggeleng ke kiri
dan kekanan, nampak mamaku
menikmati puncak dari birahinya.
Tak lama kemudian nampak om
Ari mengejang dan rubuh diatas
pelukan mama. Mungkin sudah
mengalami orgasme. Tanpa
sengaja dengan wajah kelelahan
mama melihat kearah pintu tempat
aku mengintip dan mebiarkan aku
berlalu untuk kembali ke kamarku.
Sesampainya di dalam kamar
pikiranku berkecamuk
membayangkan pemandangan
yang baru kulihat tadi. Takterasa
tanganku melakukan aktifitas di
penisku hingga mengeluarkan
cairan yang membuatku
merasakan kenikmatan sampai aku
tertidur dengan pulas.
Malam harinya aku belajar untuk
persiapan ujian besok pagi. Tiba
tiba pintu kamar terbuka.
“Sedang belajar ya sayang”
nampak mama masuk kekamarku
menggunakan daster tidur.
“Iya ma, untuk persiapan ujian
besok pagi” mamaku duduk di
ranjangku yang letaknya
dibelakang meja belajarku.
“Kamu marah sama mama ya ?”
tiba tiba mama memecahkan
keheningan.
“Kenapa harus marah ma ?”
tanyaku heran.
“Karena kamu sudah melihat apa
yang mama lakukan dengan om
ari siang tadi”.
“Enggak ma, memangnya om Ari
telah menyakiti mama ?” aku balik
bertanya.
“Enggak, malah om Ari telah
memberikan apa yang selama ini
tidak mama dapatkan dari
papamu. Papamu kan sering
keluar kota, bahkan mama dengar
papamu punya istri muda lagi.”
“Kenapa mama diam saja ?”
tayaku.
“Yang penting bagi mama segala
keperluan kita terpenuhi, mama
tidak akan mempermasalahkan
itu.”
“Kamu mau membantu mama
sayang ?” tiba tiba mama
memelukku dari belakang. Dapat
kurasakan payudaranya yang
ukurannya sedang menempel di
punggungku.
“Menolong apa ma ?” jawabku
dengan suara bergetar dan sesekali
menelan ludah.
“Memberikan apa yang selama ini
tidak mama dapatkan dari
papamu.”
“Tapi, aku kan anakmu?”
“Kamu kan laki-laki juga, jadi kalau
kita sedang melakukannya jangan
berpikir kalau kita ini adalah ibu dan
anak.” sambil berkata begitu tiba
tiba mamaku sudah memegang
batang penisku yang sudah
menegang dari tadi.
“Wow, ternyata punyamu besar
juga ya” goda mamaku, aku jadi
tersipu malu.
Tiba tiba mamaku mengeluarkan
penisku dari celana pendek yang
kupakai, kepalanya mendekati
penisku dan memasukkannya ke
dalam mulutnya. Sambil
mengocok ngocok dan
memainkan lidahnya di ujung
penisku. Kurasakan kenikmatan
yang belum pernah kurasakan,
tiba tiba “crot…crot. .” keluar cairan
kenikmatan yang langsung
ditampung mulut mama.
“Yah, sudah keluar deh, padahal
mama belum kebagian” kata
mamaku sambil menelan cairan
sperma yang ada dalam
mulutnya. Aku jadi malu sendiri,
maklum yang pertama kali
kulakukan.
“Pindah ke ranjang yuk” ajak
mamaku sambil berdiri menuju
ranjangku. Aku ngikut aja bagai
kerbau yang dicocok hidungnya.
Mamaku tidur terlentang diatas
ranjang masih menggunakan
dasternya. Ketika kakinya diangkat
agak ditekuk tampak mem*k
mamaku yang dikelilingi bulu halus
itu terbuka. Ternyata mamaku
tidak memakai celana dalam dibalik
dasternya. Membuat dadaku jadi
berdebar debar melihat
pemandangan yang indah itu.
“Ayo kesini!” kata mamaku sambil
menarik turun celana kolor yang
aku pakai. Dasar si kecilku nggak
bisa melihat barang aneh,
langsung terbangun lagi.
“Nah, itu sudah bangun lagi.” seru
mamaku. Kudekati bagian pangkal
paha mamaku, tercium olehku
aroma yang keluar dari mem*k
mamaku yang membuaku makin
terangsang. Sambil perlahan
kusibak belahan lobang
kenikmatan yang didalamnya
berwarna merah jambu itu. Kujilat
cairan yang keluar dari dalamnya,
nikmat rasanya.
“Teruskan indra, jilati bagian itu”
lenguh mamaku yang merasakan
kenikmatan. Kujilat dan terus
kuhisap cairan yang keluar sampai
tak bersisa. Setelah sekian lama
bermain didaerah vagina mamaku,
kuangkat kepalaku dari jepitan
paha mamaku. Kulihat mamaku
sudah tergolek tanpa selembar
benangpun yang menutupi
tubuhnya. Mungkin waktu asyik
bermain dibawah tadi, mamaku
mulepaskan daster yang
dikenakannya. Kubuka kaos yang
sedang kupakai, sehingga kami
sama-sama dalam keadaan
telanjang bulat. Kudekati tubuh
mamaku sambil perlahan lahan
kutindih sambil menghujani
ciuman ke bibir mamaku. Kami
berciuman sambil memainkan
payudara mamaku, kuremas
remas dan kupuntir puting
payudara yang dulu menjadi
sumber makananku pada waktu
masih bayi. Tangan mamaku
sudah memegang batang penisku
dan dibimbingnya kearah lobang
kenikmatannya yang sudah basah.
“Tekan sayang…” pinta mamaku.
Dengan ragu-ragu kutekan penisku
dan bless menancap masuk ke
lobang vagina mamaku yang
sudah licin.
Oh..nikmatnya, sambil kutarik
keluar masuk kedalam lobang
kenikmatan itu. Desahan napas
mamaku semakin membuat aku
terpacu untuk mempercepat irama
pemompaan batang penisku
kedalam lobang kenikmatan
mamaku. Tak lama kemudian…
“Oh, aku sudah sampai sayang,
kamu benar benar hebat”.
Terasa lobang kenikmatan
mamaku bertambah basah oleh
cairan yang keluar dari dalam dan
menimbulkan bunyi yang khas
seirama keluar masuknya batang
penisku. Tiba-tiba mama
mencabut batang penisku, padahal
sedang keras-kerasnya.
“Sebentar ya sayang, biar ku lap
dulu lobangya, sambil kita rubah
posisi.”
Disuruhya aku telentang dengan
batang penis yang tegak hampir
menyentuh pusarku. Mamaku
jongkok tepat diatas batang
penisku. Sambil membimbing
batang penisku memasuki lobang
kenikmatan yang sudah
mongering karena di lap dengan
ujung kain daster, ditekannya
pantat mamaku hingga bless,
kembali si kecilku memasuki goa
kenikmatan mamaku, meskipun
agak seret tapi rasanya lebih enak,
sambil perlahan lahan diangkatnya
naik turun pantat mamaku, yang
membuat aku jadi tambah merem
melek. Lama kelamaan jadi
tambah licin dan membuat
semakin lancarnya batang penisku
untuk keluar masuk. Semakin
cepat irama naik turunya pantat
mamaku, tiba tiba tanganya
mencengkeram kuat dadaku dan…
“Aku sudah sampai lagi sayang”
desah mamaku. Tubuhnya
melemah dan menghentikan irama
naik turun pantatnya. Tubuhnya
mengelosor telentang
disampingku, dan membiarkan
batang penisku masih tegak
berdiri. ” Aku sudah tidak sanggup
lagi sayang, terseah mau kamu
apain saja ” kata mamaku pelan.
Aku hadapkan mamaku kekiri,
sambil kuangkat kaki kanannya
hingga nampak tonjolan lobang
vaginanya mulai terbuka.
Kumasukkan batang penisku lewat
belakang sambil perlahan lahan ku
pompa keluar masuk kedalamnya.
Irama pemompaanku makin lama
makin kupercepat sampai akhirnya
tubuhku mengejang hendak
mengeluarkan peluru cairan dari
lobang penisku, dan crot…crot…
crot muntahlah lahar dari lobang
penisku. Bersamaan dengan itu
mamaku mengerang lemah ” Oh
sayang, aku keluar lagi “. Batang
peniskupun melemah, dan keluar
dengan sendirinya dari lobang
petualangan. Kamipun tertidur
pulas dalam keadan telanjang bulat
sambil berpelukan ( kaya telletubis
aja ).
Pagi harinya aku terbangun
dengan keadaan segar, mamaku
sudah tidak ada disampingku. Ku
ambil handuk dan kulilitkan
menutupi kemaluanku menuju ke
kamar mandi. Di ruang makan aku
berpapasan dengan mama yang
sudah segar bugar habis mandi.
Kudekati mamaku dan kucium
pipinya dengan mesra, aroma
sabun mandi tercium dari tubuh
mamaku. ” Semalam kamu hebat
sayang, untuk itu mama siapkan
telor setengah matang dan susu
hangat untuk memulihkan lagi
staminamu ” bisik mamaku
lembut. Sambil duduk dengan
hanya dililit oleh handuk kuminum
susu hangat dan kumakan dua
butir telur setengah matang
dengan kububuhi merica bubuk
dan garam. Mamaku
mendampingiku berdiri
disampingku, karena tercium
aroma segar sabun mandi
membuat birahiku jadi naik.
Perlahan lahan batang penisku
berdiri menyibak lilitan handuk
yang menutupinya. Mamaku
terseyum melihat kejadian itu,
sambil dipegangnya batang
penisku berbisik ” Nanti siang aja
sepulang kamu dari sekolah kita
lakukan lagi “. Dengan kecewa aku
beranjak menuju kamar mandi
untuk bersiap siap ujian semester
di hari terakhir. Tak sabar rasanya
untuk segera menyelesaikan ujian
hari ini, agar bisa berpetualang
penuh kenikmatan