Koleksi Foto bugil terlengkap, Foto bugil Tante Girang, Foto Bugil Pelajar, Foto Bugil Jilbab, Gambar Memek, Video XXX, Cerita Sex, Foto Bugil Terbaru, Foto Bugil 2014, Video Bokep Indo, Jepang, Barat, Video Streaming
|
WARNING : THIS SITE CONTAINS ADULT
CONTENT, MAKE SURE YOUR AGE ABOVE 18+
YEARS
Cerita ini adalah kisah
nyata yang sangat
mengesankan bagi saya,
karena, justru dengan
seorang wanita setengah
baya yang berstatus janda
lah untuk pertama kali
saya merasakan nikmat
nya bersetubuh. Kisah ini
berawal ketika saya pulang
liburan akhir semester lalu
dari bandung. Hampir 2
minggu saya habiskan
disana dengan �reuni�
bareng temen-temen saya
waktu SMA dulu yang
kebetulan kuliah disana.
Saya sendiri kuliah di kota
budaya, Jogjakarta.
Waktu itu saya tiba
diterminal bus di kota
Bandung pukul 2 siang,
meskipun bis Bandung �
Jogja yang saya tumpangi
baru berangkat 2 jam
kemudian. Saat sedang
asyik membolak-balik
Taboid Olahraga kesukaan
saya, tiba-tiba seorang
anak kecil berusia 4
tahunan terjatuh didepan
saya, sontak tangan ku
menarik si gadis kecil itu.
"Makasih Dik, maklum
anak kecil kerja nya lari-
lari mulu" ungkap seorang
wanita setengah baya
seraya mengumbar
senyum manisnya. Namun
walau hampir kepala tiga,
Mbak Titin, demikian dia
memperkenalkan dirinya
pada saya, masih keliatan
seperti gadis muda yang
lagi ranum-ranum nya...
dada gede (34B), pantat
bahenol dibarengi pinggul
seksi membuat ku terpaku
sejenak memandanginya.
"Maaf, boleh saya duduk
disini" suara Mbak Titin
dengan logat sundanya
yang khas memecah
'keheningan' saya "Ssii...
silakan Mbak," balas ku
sambil menggeser pantat
ku dibangku ruang tunggu
bis antar kota di kota
kembang itu. "Mau
kemana mbak'"saya coba
membuka pembicaraan.
"Anu... saya the mau ke
jogja. Biasa beli barang-
barang buat dagang. Adik
mau kemana?" "Sama,
jogja juga. Mbak sendiri?"
pandangan ku melirik
payudara nya yang
belahan nya jelas dari kaos
lumayan ketat yang
dipakainya. "Ya, tapi ada
yeyen kok" katanya sambil
menunjuk si kecil yang asik
dengan mainannya. "Saya
Andi Mbak" ucapku sambil
mengulurkan tangan yang
langsung disambutnya
dengan ramah. "Kalo gitu
saya manggilnya mas aja
ya, lebih enak
kedengarannya" ungkap si
mbak dengan kembali
mengumbar senyum
manisnya. Mungkin karena
ketepatan jurusan kami
sama, saya dan Mbak Titin
cepat akrab, apalagi apa
karna kebetulan ato
gimana, kami pun duduk
sebangku di bis yang
memang pake formasi seat
2-2 itu.
Dari ceritanya ku ketahui
kalo Mbak Titin janda
muda yang ditinggal cerai
suami sejak 2 thn lalu.
Untuk menyambung
hidup dia berjualan
pakaian dan perhiasan
yang semua dibeli dari
jogja. Katanya harga nya
murah. Rencananya di
Jogja 2-3 hari... Pukul 4.30
sore, bis meninggalkan
terminal tersebut,
sementara didalam bis
kamu bertiga asyik
bercengkarama, layaknya
Bapak-Ibu-Anak, dan
cepat akrab saya sengaja
memangku si kecil Yeyen,
sehingga Mbak Titin makin
respek pada saya. Tak
terasa, waktu terus
berjaan, suasana bis begitu
hening, ketika waktu
menunjukkan pukul 11
malam. Si kecil Yeyen dan
para penumpang lain pun
sudah terlelap dalam
tidur. Sedangkan saya dan
Mbak Titin masih asyik
dalam obrolan kami, yang
sekali-kali berbau ha-hal
�jorok�, apalagi dengan
tawa genitnya Mbak Titin
sesekali mencubit mesra
pinggang saya. Suasana
makin mendukung karna
kami duduk dibangku
urutan 4 dari depan dan
kebetulan lagi bangku
didepan,belakang dan
samping kami kosong
semua.
"Ehmm... mbak, boleh
tanya ga nih, gimana dong
seandainya pengen gituan
kan dah 2 taon cerainya."
tanya ku sekenanya. "Iiihh,
si mas pikiran nya... ya
gimana lagi, palingan
usaha sendiri... kalo ga,ya...
ini, si Yeyen yang jadi
sasaran marah saya,
apalagi kalo dah sampe di
ubun-ubun." jawabnya
sambil tersipu malu.
"Masa... Ga mungkin ga
ada pria yang ga mau
sama mbak, mbak seksi,
kayak masih gadis" aku
coba mengeluarkan jurus
awal.
Tiba-tiba si yeyen yang
tidur pulas dipangkuan
Mbak Titin, nyaris
terjatuh... sontak tangan
ku menahannya dan tanpa
sengaja tangan kami
bertemu. Kami terdiam
sambil berpandangan,
sejenak kemudian tangan
nya ku remas kecil dan
Mbak Titin merespon
sambil tersenyum. Tak
lama kemudian dia
menyandarkan kepalanya
di bahu ku, tapi aku
mencoba untuk tenang,
karena �diantara� kami
masih ada si kecil yeyen
yang lagi asik mimpi... ya
memang ruang gerak kami
terbatas malam itu. Cukup
lama kami berpandangan,
dan dibawah sorot lampu
bis yang redup, ku
beranikan mencium
lembut bibir seksi janda
cantik itu.
"Ssshhh... ahhh... mas"
erangnya, saat lidah ku
memasuki rongga
mulutnya, sementara
tangan ku, walau agak
sulit, karna yeyen tidur
dipangkuan kami berdua,
tapi aku coba meremas
lembut payudara seksi nan
gede itu. "Terus mas...
enak... ouhhhh" tangan
nya dimasukin aja mas, gak
keliatan kok�" rengeknya
manja. Adegan pagut dan
remas antara kami
berlangsung 20 menitan
dan terhenti saat yeyen
terbangun... "Mama... ,
ngapain sama Om Andi"
suara yeyen membuat
kami segera menyudahi
�fore play� ini dan
terpaksa semuanya serba
nanggung karna setelah
itu Yeyen malah ga tidur
lagi. "Oya, ntar di Jogja
tinggal dimana Mbak"
tanya ku. "Hotel Mas...
Napa? Mas mau nemenin
kami... Huh" "Bisa, ntar
sekalian saya temenin
belanjanya, biar gampang,
ntar cari hotelnya disekitar
malioboro aja." =======
Pukul 7 pagi akhirnya kami
tiba di terminal Giwangan,
Jogja... dari terminal kami
bertiga yang mirip Bapak-
Ibu dan anak ini,
nyambung bis kota dan
nyampai dikawasan
malioboro setengah jam
kemudian... setelah muter-
muter, akhirnya kami
mendapatkan hotel kamar
standart dengan doble
bed dikawasan wisata jogja
itu. Setelah semua beres, si
room boy yang mengantar
kami pamit.
"Yeyen, mau mandi atau
langsung bobo chayank?"
"Mandi aja, Ma... Oya, Om
Andi nginep bareng kita
ya... ?" si yeyen kecil
menanyaiku "Ya, biar
mama ada temen
ngobrolnya." jawab Mbak
Titin sambil ngajak Yeyen
ke kamar mandi yang ada
dalam kamar. Di dalam
ternyata si mbak telah
melepas pakaiannya dan
hanya melilitkan handuk
di tubuh seksinya.
Dengan posisi agak
nungging, dengan telaten
Mbak Yeyen menyabuni si
Yeyen, dan karena pintu
kamar mandi yang
terbuka, nampak jelas cd
item yang membalut
pantat seksi itu. Seperti
Mbak Titin sengaja
memancing naluriku,
karena walau tau aku bisa
�menikmati�
pemandangan tersebut,
pintu kamar mandi tidak
ditutup barang sedikitpun.
Tak lama kemudian, Yeyen
yang telah selesai mandi ,
berlari masuk ke dalam
kamar... "Gimana, Yeyen
udah seger belom?"
godaku sambil
mengedipkan mata ke
arah Mbak Titin "Seger
Om... Om mau mandi??"
Belum sempat ku jawab...
"Ya ntar Om Mandi
mandinya bareng mama,
sekarang yeyen bobo ya... "
celetuk Mbak Titin sambil
tersenyum genit kearah ku.
Selagi Mbak Titin
menidurkan anaknya, aku
yang sudah masuk ke
kamar mandi melepas
seluruh pakaian ku dan
�mengurut-urut� penis ku
yang sudah tegang dari
tadi. Lagi asiknya swalayan
sambil berfantasi, Mbak
Titin ngeloyor masuk
kamar mandi.
Aku kanget bukan
kepalang... "Udah gak
sabar ya�... " godanya
sambil memandagi
torpedo ku yang sudah
�on fire� "Haa... aaa...
Mbak... " suaraku agak
terbata-bata melihat
Mbak Titin langsung
melepas lilitan handuknya
hingga terpampang
payudara nya yang
montok yang ternyata
sudah ga dibungkus BH
lagi, tapi penutup bawah
nya masih utuh.
Tanpa mempedulikan
kebengongan ku, Mbak
Titin langsung memelukku.
"Jangan panggil Mbak
dong. Titin aja" rengeknya
manja sambil melumat
bibirku dan tangan kirinya
dengan lembut mengelus-
elus kemaluan ku yang
semakin �on fire�.
Aku sudah dirasuki nafsu
biarahi langsung
membalas pagutan Titin
dengan tatkala ganasnya.
Perlahan jilatan erotis
Mbak Heny turun ke leher,
perut... hingga sampe
dibatang kemaluan ku.
"Berpengalaman sekali dia
ini... " pikirku. Jilatan yang
diselingi sedotan, kuluman
dibatang kemaluan hingga
buah pelir ku itu
membuatku serasa
terbang melayang-layang...
"Ohhhh... Titin... nikkk...
mat... teruss... isepppp"
desahku menahan
nikmatnya permainan oral
janda seksi ini sambil
mengelus-elus rambutnya.
15 menit lamanya
permainan dahsyat itu
berlangsung hingga
akhirnya aku merasa
sesuatu yang ingin keluar
dari penis ku.
"Akhh... hh... aku keulu...
aaarrr... " erangku diikuti
semprotan sperma ku
dimulut Titin yang
langsung melahap semua
sperma ku persis seperti
anak kecil yang melahap
es paddle pop sambil
tersenyum ke arahku...
Setelah suasana agak
tenang, aku menarik
tangan Titin untuk berdiri,
dan dalam posisi sejajar
sambil memeluk erat
tubuh sintal janda seksi ini,
mulutku langsung
melumat mulut Titin
sambil meremas-remas
pantatnya yang padat.
Titin membalasnya dengan
pagutan yang tatkala
ganas sambil tangan nya
mengenggam penisku
yang masih layu dan
mengurut-urutnya. Dan
dengan buasnya aku
mengecup dan menyedot
dari leher terus merambat
hingga ke payudara nya
yang padat berisi.
"Oohhh... Ndi... ahhkkhh."
erangnya tatkala mulutku
mulai bermain di ujung
putingnya yang tegang
dan berwarna coklat
kemerahan. Tanpa
melepas lumatan pada
mulut Titin, perlahan aku
mulai mengangkat tubuh
sintal tersebut dan
mendudukannya diatas
bak mandi serta membuka
lebar-lebar pahanya yang
putih mulus. Tanpa
dikomando aku langsung
berlutut, mendekatkan
wajahku kebagian perut
Titin dan menjilati yang
membuat Titin
menggelinjang bak cacing
kepanasan.
Jilatin ku terus merambat
ke bibir vagina nya yang
licin tanpa sehelai bulu
pun. Sesaat kemudian
lidahku menjilati sambil
menusuk-nusuk lubang
vagina Titin, yang
membuatnya mengerang
histeris. "Ndi... sudah...
Ndi... masukinn punyamu...
aku sudah ga tahan... ayo
sayang... " pinta nya
dengan nafas memburu.
Tak lama kemudian aku
berdiri dan mulai
menggesek-gesekkan penis
ku yang sudah tegang dan
mengeras dibibir vagina
Titin yang seseksi si
empunya. "Sudah... say...
aku ga ta... hann... nnn...
masukin... " rengek Titin
dengan wajah sayu
menahan geora nafsunya.
Perlahan namun pasti
penisku yang berukuran 17
cm, ku masukkan
menerobos vagina Titin
yang masih sempit walau
sudah berstatus janda itu.
"Pelann... dong say... sudah
2 tahun aku gak maen... "
pinta nya seraya
memejamkan mata dan
menggigit bibirnya sendiri
saat penisku mulai
menerobos lorong nikmat
itu.
Ku biarkan penis ku
tertanam di vagina Titin
dan membiarkan nya
menikmati sensasi yang
telah dua tahun tak dia
rasakan. Perlahan namun
pasti aku mulai mengocok
vagina janda muda ini
dengan penis ku yang
perkasa. Untuk
memberikan sensasi yang
luar biasa, aku memompa
vagina Titin dengan
formasi 10:1, yaitu 10
gerakan menusuk
setengah vagina Titin yang
diukuti dengan 1 gerakan
full menusuk hingga
menyentuh dinding
rahimnya. Gerakan ini ku
selingi dengan
menggerakkan pantatku
dengan memuter sehingga
membuat Titin merasa
vagina nya diubek,
sungguh nikmat yang tiada
tara terlihat dari desisan-
desisan yang diselingi kata-
kata kotor keluar dari
mulutnya...
"Ouggghh... kon**lmu
enak say... entot Titin terus
say... nikmat" rintihnya
sambil mengimbangi
gerakanku dengan
memaju-mundurkan
pantatnya. Tiga puluh
menit berlalu, Titin
sepertinya akan mencapai
orgasmenya yang pertama.
Tangan nya dengan kuat
mencengkram punggung
ku seolah meminta
sodokan yang lebih dalam
di vaginanya. Titin
menganggkat pinggulnya
tinggi-tinggi dan
menggelinjang hebat,
sementara aku semakin
cepat menghujam kan
penisku di vagina Titin...
"Ooouhhh... aaahhhh...
hhh... " erang Titin saat
puncak kenikmatan itu dia
dapatkan... Sejenak Mbak
Titin kubiarkan menikmati
multi orgasme yang baru
saja dia dapatkan. Tak
lama kemudian tubuh
sintal Mbak Titin ku
bopong berdiri dan
kusandarkan
membelakangi ku ke
dinding kamar mandi.
Sambil menciumi tengkuk
bagian belakang nya,
perlahan tangan ku
membelai dan mengelus
paha mulus Mbak Titin
hingga tangan ku
menyentuh dan meremas
kemaluan nya dari
belakang, membuat nafsu
birahinya bangkit kembali.
Rangsangan ini ku lakukan
hingga aku persis
berjongkok dibelakang
Titin. Apalagi setelah
jilatan merambat naik ke
vagina Mbak Titin dan
mengobok-obok vagina
yang semakin
menyemburkan aroma
khas. Tak cukup sampai
disitu, wajahku ku
dekatkan kebelahan
pantat montok itu dan
mulai mengecup dan
menjilati belahan itu
hingga akhirnya Mbak Titin
seakan tersentak kaget
kala aku menjulurkan dan
menjilati lubang anus nya,
sepertinya baru kali ini
bokong seksi dan anusnya
dijilati. "Ouhh... aakhh...
ssstt... jorok say... apa
kamu lakukan... jilat
m*m*k titin aja... "
celotehnya . Sepuluh
menit berlalu, aku
kemudian berdiri dan
menarik pantat montok
nan seksi itu kebelakang
dan penisku yang semakin
tegang itu ku gosok-
gosokan disekitar anus
Titin� "Ouh... ca... kittt...
say... jangan disitu, Titin
lom pernah say... "
rengeknya sambil
menahan saat perlahan
penisku menerobos masuk
anusnya. Setelah
sepenuhnya penisku
tertelan anus Titin, ku
diamkan beberapa saat
untuk beradaptasi seraya
tangan ku meremas-remas
kedua payudaranya yang
menggantung indah dan
menciumi tengkuk hingga
leher belakang dan sampai
ke daun telinga nya.
"Nikk... matt... say... "
hanya itu yang keluar dari
mulut seksi Titin.
Merasa cukup, aku mulai
memaju mundurkan penis
ku secara perlahan
mengingat baru kali ini
anusnya dimasuki penis
laki-laki. Setelah beberapa
gerakan kelihatan rasa
sakit dan perih yang
dirasakannya tadi sudah
berganti dengan rasa
nikmat tiada tara.
Perlahan Mbak Titin mulai
mengimbangi gerakan ku
dengan goyangan saat
penis ku semakin
memompa anusnya,
sambil tangan kananku
mengobok-obok vagina
nya yang nganggur.
"Aahhh... ooohhh... laur
biasa say... nikmat... "
Desah Titin menahan
nikmatnya permainan
duniawi ini. 30 menit
berlalu dan aku merasa
puas mempermainkan
anus Mbak Titin, perlahan
ku tarik penisku dan
mengarahkan nya secara
perlahan ke vagina, dan
memulai mengobok-obok
vagina itu lagi. 20 menit
kemudian aku merasa ada
sesuatu yang akan keluar
dari penisku, hingga aku
semakin mempercepat
gerakan sodokan ku yang
semakin diimbangi Titin
yang sepertinya juga akan
mendapatkan orgamasme
keduanya.
Diiringa lolongan panjang
kami yang hampir
bersamaan, secara
bersamaan pula cairan
hangat dan kental dari
penisku dan vagina Titin
bertemu di lorong nikmat
Titin... Nikmatnya tiada
tara, sensasi yang tiada
duanya... Tak lama
berselang, aku menarik
penisku dan mendekatkan
nya ke mulut Mbak Tiitn
yang langsung dijilatinya
hingga sisa-sisa sperma
yang masih ada dipenisku
dijalatinya dengan rakus.
"Tak kusangka mas
sehebat ini... baru kali ini
aku merasa sepuas ini.
Badan kecil tapi tenaganya
luar biasa. Aku mau mas...
aku mau kamu mas... "
puji Mbak Titin padaku
dengan pancaran wajah
penuh kepuasan tiada
tara...
Sesaat kemudian kami
saling membersihkan diri
satu dengan lainnya,
sambil tentunya sambil
saling remas. Saat keluar
mandi terihat Yeyen masih
terdidur pulas, sepuas
mama nya yang baru saja
ku �embat�.
Setelah Yeyen bangun,
kami bertiga jalan-jalan
disekitar malioboro hingga
malam. Pukul 9 malam
kami tiba di hotel, namun
kali ini sambil
memandikan Yeyen, Mbak
Titin tampaknya sekalian
mandi... Saat keluar kamar
mandi tanpa sungkan
wanita sunda ini melepas
handuknya untuk
selanjutnya mengenakan
daster tipis yang tadi baru
kami beli dari salah satu
toko di kawasan
malioboro.
"Mas... mandi dulu gih... "
ungkapnya saat aku
mendekatkan diri dan
mengecup lembut bibirnya
yang langsung
disambutnya. "Iihh... mama
dan om Andi, ngapain... ?"
protes si kecil yeyen saat
kami sesaat berpagutan
didepan meja hias yang
tersedia di kamar hotel itu.
Setelah aku selesai mandi,
ku lihat Titin lagi ngeloni
Yeyen, dan tampaknya
kedua ibu-anak ini
kecapean setalah jalan-
jalan disekitar malioboro.
Akhirnya ku biarkan Titin
tidur dan aku gak ngantuk
sama sekali mencoba
mengisi waktu dengan
menyaksikan live liga
Inggris yang waktu itu
ketepatan menyajikan big
match ... Jam 12 malam
lebih saat tayangan bola
rampung, perlahan aku
mendekati Titin dan mulai
membelai-belai betis
indah janda muda itu dari
balik daster tipisnya hingga
nyampe pangkal pahanya.
Ketika tanganku mulai
mengusap-usap vagina,
Titin terbangun. Ku ajak
dia pindah ke bed satunya,
sambil ku lucuti daster
tipis yang didalamnya
tanpa beha tersebut.
Dengan hanya
menggunakan CD tipis
berwarna krem, tubuh
bahenol itu ku bopong
dan ku lentang kan di
ranjang satunya, agar kami
lebih leluasa dan si Yeyen
kecil bisa tidur tenang.
Sambil menindihnya, ku
remas dan kecup puting
payudara putih dan
montok itu.
"Aahhh... mas... " erangnya
manja. Jilatan ku terus
merambah menikmati inci
per inci tubuh seksi itu
hingga sampe di gundukan
nikmat tanpa sehelai
rambut pun... Hampir 20
menit lidah ku bermain
dibagian sensitive itu,
hingga akhirnya... "Ayo
dong mas... cepeten
masukin... dah ga tahan
nih... " Perlahan
kusapukan penis ku di
vagina mungil itu.
kelihatan sekali Titin
menahan napas sambil
memejamkan mata nya
dengan sayu dan
menggigit bibir bawahnya.
Akhirnya burung ku masuk
�sarang�. Ku pertahankan
posisi itu beberapa saat,
dan setelah agak tenang
aku mulai menyodok
perlahan vagina yang
semakin basah itu.
Erangan dan desahan
nikmat yang keluar dari
mulut seksi janda sintal ini,
menandakan dia sangat
menikmati permainan
duniawi ini... Tanpa malu
dia mendesah, mengerang
bahkan diselingi kata-kata
kotor yang
membangkitkan gairah...
Sementara di bed
sebelahnya si kecil Yeyen
masih tertidur pulas... Titin,
si Jada seksi yang lagi, ku
garap seakan tidak
memperdulikan
keberadaan putrinya si
kecil, Yeyen...
25 menit-an kami
�bertempur� dalam posisi
konvensional itu, perlahan
ku angkat tubuh Mbak
Titin hingga kini dia
posisinya diatas. Posisi yang
nikmat, karna selain
menikmati m*m*k nya aku
juga bisa dengan leluasa
meremas, mencium dan
sesekali mengulum
payudara montok yang
ber-ayun dengan indah
itu... baru 15 menit,tiba-
tiba tubuh Titin
mengejang diikuti
lenguhan panjang...
"Aaaacchh... aauugghh...
Ann... ddii... aakku...
kkeelluaa... aa... rr... " Tak
lama Titin
menghempaskan
tubuhnya di dada ku,
seraya mulut kami
berpagutan mesra. 5 menit
lama nya ku biarkan dia
menikmati orgasme nya.
Beberapa saat, karna aku
belum apa-apa, aku minta
Titin menungging karna
aku pengen menikmati
nya dengan posisi
dogstyle... Dalam posisi
nungging keliatan jelas
pantat indah janda kota
kembang ini... Perlahan ku
kecup dan jilati belahan
pantat seksi itu. Secara
perlahan jilatan ku sampe
ke vagina mungilnya, Titin
menggelinjang dan
menggelengkan-gelengkan
kepalanya menahan
nikmat... disaat itu, tanpa
kami sadari... si kecil Yeyen
bangun dan menghampiri
kami.
"Om Andi... ngapain cium
pantat mama... " selidiknya
sambil terus mendekat
memperhatikan m*m*k
mama nya yang ku lahap
habis... "Adek tenang aja
ya... jangan ganggu Om
Andi... Mama lagi maen
dokter-dokteran dengan
Om Andi. Ntar mam mau
di cuntik ... Yeyen diem aja
ya... " Titin coba
menenangkan gadis kecil
itu... "Ehmm.,... hayo Om...
cuntik Mama Yeyen
cekaaa... lang Om... dah ga
tahan neh... " rengek
Titin... sedangkan si Yeyen
terlihat duduk manis
dipinggiran bed satunya,
siap menyaksikan adegan
yang semestinya belum
pantas dia saksikan...
Perlahan penis ku yang
sudah on fire ku gosok-
gosokkan dari lubang
m*m*k Titin hingga
menyentuh anusnya, dari
arah m*m*k hingga
lubang anusnya. Dan
karena tak tega
menyaksikan Titin semakin
meracau dan merengek
minta segera di �suntik�,
secara perlahan ku
arahkan penis ku ke liang
senggama nya yang licin
oleh cairan vagina nya...
"Om, kok Mama Yeyen
dicuntik pake burung
Om... " protes si kecil yang
belum ngerti apa-apa itu.
"Aauhh... ahh... lebih
dalam Mass... sss... Ann...
dddi... " pinta Titin dalam
erangan dan desahan
nikmat nya tanpa
mempedulikan
keberadaan Yeyen yang
terlihat bingung melihat
mama nya, antara
kesakitan atau menahan
nikmat.
30 menit berlalu, aku
merasa ada sesuatu yang
akan keluar dari ujung
penis ku. Agar lebih
nikmat, ku putar tubuh
sintal janda kembang ini
tanpa mencabut penis ku
hingga kami kembali paad
posisi konvesional. "Ti...
tiiinn... aku mau keluar"
erang ku mencoba
menahan muntahan lahar
nikmat yang semakin
mendesak ini� "Ntar...
Masss... ss... tahann... kita
bareng... " Erangnya
dengan mata terpejam
seraya menggigit kedua
bibirnya menahan
genjotan ku yang semakin
kencang di vaginanya...
Kedua tangan nya
mencengkram punggung
ku, dan dadanya diangkat
membusung, seluruh
badannya tegang
mengencang, diikuti
dengan lenguhan panjang
kami berdua. "Aaaccchhh...
aaauuggghh... " Maniku
dan mani nya akhirnya
bertemu di lorong
kenikmatan itu sementara
bibir kami berpagut mesra
dan tangan kanan ku
meremas payudara nya
yang mengecang saat kami
orgasme bareng tadi.
Sambil menikmati sisa-sisa
kenikmatan itu, kami
masih berciuman mesra
sambil berpelukan mesra,
sementara penisku masih
�tertanam� di m*m*knya.
Sadar dari tadi Yeyen terus
memperhatikan kami, Titin
dengan wajahnya yang
penuh kepuasan sejati,
mengedipkan matanya
seraya melihat ke arah
Yeyen sambil tersenyum
manis... dan aku pun
menghempaskan tubuh ku
disampingnya, dan saat
penis ku akan ku cabut...
"Nggak usah Mas... biarin
aja dulu di dalem... "
rengeknya manja dan
segera ku hadiahi ciuman
mesra di keningnya... Tak
lama kemudian Yeyen
mendekati kami yang baru
saja permainan ranjang
yang begitu dahsyat...
Hari berikutnya selama Ibu
dan anak ini di Jogja, kami
terus melakukan
hubungan seks ini, dengan
berbagai variasi dan teknik
yang lebih mesra... bahkan
kadang kami melakukan
nya di kamar mandi saat
mandi... Malahan kami tak
peduli lagi dengan
keberadaan Yeyen. Titin
juga tak segan mengoral
penis ku dihadapan Yeyen...
Liburan tahun baru lalu
aku mendatangi nya di
Bandung dan menginap
selama se minggu lebih di
rumah Janda seksi itu...
kepada tetangga sekitar
dia mengenalkan aku
sebagai keponakan
jauhnya... Dan yang paling
penting, kami
menghabiskan waktu
dengan bermain seks
sepuasnya, apalagi si kecil
Yeyen telah dia titipkan
ditempat orang tuanya di
karawang, sedang selama
aku disana, dia sengaja
meliburkan pembantu
nya... Begitulah kisah seks
ku dengan Titin, si janda
seksi... Dan pembaca,
entah kenapa, sejak saat
itu, untuk urusan seks aku
merasa lebih menikmati
permainan dengan wanita
setengah baya.