Koleksi Foto bugil terlengkap, Foto bugil Tante Girang, Foto Bugil Pelajar, Foto Bugil Jilbab, Gambar Memek, Video XXX, Cerita Sex, Foto Bugil Terbaru, Foto Bugil 2014, Video Bokep Indo, Jepang, Barat, Video Streaming
|
WARNING : THIS SITE CONTAINS ADULT
CONTENT, MAKE SURE YOUR AGE ABOVE 18+
YEARS
Sebut namaku Dede, semasa
kuliah aku tinggal bersama
kakakku Deni dan istrinya Dina.
Aku diajak tinggal bersama
mereka, karena kampusku dekat
dengan rumah mereka, daripada
aku kost. Usiaku dengan Kak Deni
selisih 5 tahun dan Dina 2 tahun
lebih tua dariku.
Karena Kak Deni bertugas di kapal,
ia sering jarang di rumah. Sering
kulihat Dina kelihatan kesepian
karena ditinggal kakakku. Kuhibur
dia dan akhirnya kami sering
bercanda. Lama-lama Terkesan
kalau Dina lebih dekat ke aku
dibanding Kak Deni. Karena Kak
Deni jarang pulang akhirnya kami
sering keluar jalan-jalan. Dan
terkadang kami nonton bioskop
berdua untuk menghilangkan rasa
sepi Dina. Sering Dina dikira
pacarku, tentu aku jadi bangga
jalan dengannya. Seluk beluk di
dirinya membuat mata terpikat
dan tak lepas melirik. Keesokan
harinya sepulang kuliah kulihat
rumah sepi. Sesaat aku bingung
ada apa dan kemana Dina. Sesaat
kulihat di celah pintu kamarnya
ada cahaya TV. Segera kucek apa
ia ada di kamar. Kubuka pintunya,
sesaat kuterdiam, terlihat di TV
kamarnya adegan yang
merangsang, sekilas kulihat Dina
sedang terlentang dan ia kaget
akan kehadiranku. "Maaf Mbak!"
sahutku dengan tidak enak.
Lalu kututup pintu kamar dan
keluar. Sekilas teringat yang
sekilas kulihat tadi. Dina sedang
asyik memainkan buah dadanya
yang besar dan daerahnya yang
indah dengan sebagian kulit yang
tak tertutup sehingga
memamerkan beberapa bagian
tubuhnya. Sesaat beberapa lama
di dalam kamar. Rasanya kuingin
menonton yang Dina tonton tadi.
Lalu kusetel CD simpanan di
kamarku. Tampaknya birahiku
muncul melihat adegan-adegan
itu, sesaat terlintas yang dilakukan
Dina di kamarnya. Tubuhnya
merangsang pikiranku untuk
berkhayal. Akhirnya seiring
adegan film aku berkhayal
bercinta. Kukeluarkan penisku dan
kumainkan. Sesaat aku kaget,
Dina masuk ke kamarku. Rupanya
aku lupa mengunci pintu. Ia
terlihat terdiam melihat milikku.
Wajahnya tegang dan bingung.
Sesaat kami sama-sama terdiam
dan bingung.
"Ma.. maaf, ganggu ya," tanya
Dina dengan matanya yang
menatap milikku.
"Eh.. enggak Mbak, a.. ada apa
Mbak," sahutku dengan tanganku
yang masih memegang milikku.
"Nggak, tadi ada apa kamu
kekamar?" tanya Dina dengan
bingung karena kejadian ini.
"Oh itu, sangkain aku rumah
kosong, aku nyari Mbak," sahutku
sambil kumasukkan milikku lagi.
"Kamu nonton apa?" tanya Dina
lalu melihat film yang kusetel.
"I.. itu.. sama yang tadi," sahutku
dengan isyarat yang ditonton
Dina di kamarnya.
Dina terdiam sesaat sambil
melihat film.
"Maaf Mbak, boleh pinjem yang
tadi nggak?" tanyaku dengan
malu.
"Boleh, kenapa enggak?" jawab
Dina.
"Mau minjem Mbak.. apa mau
nonton di sini?" tawarku kepada
Dina.
"Sekalian aja deh, biar rame,"
jawabnya.
Adegan demi adegan difilm kami
lewati, dan beberapa kali kami
mengganti film. Kami juga
berbincang dan mengobrol
tentang yang berhubungan di
film. Mungkin karena kami sering
berdua dan bicara dari hati ke hati
akhirnya kami merasakan ada
kesamaan dan kecocokan. Kami
tidak canggung lagi. Rasanya
kami sama-sama menyukai tapi
kami sadari Dina milik kakakku.
Kami akhirnya biasa duduk
berduaan dengan dekat. Sering
dan banyak film kami tonton
bersama. Kami akhirnya mulai
sering melirik dan bertatapan
mata. Sesaat saat film berputar
tanpa kami sadari, tatapan mata
kami membuat bibir kami
bersentuhan. Tampaknya gairah
kami sama dan tak bisa
dibendung dan kami tergerak
mengikuti iringan gairah dan
birahi. Aku pikir ciuman tak
apalah, akhirnya bibir dan lidah
kami saling bersaing. Nafsu
membuat kami terus berebutan
air liur.
Beberapa lama kami nikmati
kejadian ini, kemudian kami
tersadar dan berhenti. Kami
hanya bisa diam dalam pelukan.
Mata kami tak sanggup
bertatapan. Rasanya bingung.
Cukup lama kami berpelukan
sampai akhirnya kami duduk
biasa lagi. Kehangatan tubuh dan
sikap Dina memancing birahiku.
Beberapa lama kami tak bisa
mengeluarkan kata-kata. Perlahan
kubuai rambut panjang Dina.
Tampaknya ia menyukainya.
Perlahan tanganku mengelus
pundaknya. Sesaat kami
bertatapan lagi. Wajahnya
dewasa dan cantik, kurasakan
wajah yang mengharapkan
sentuhan dan kehangatan.
Kurasakan isyarat dari Dina untuk
berciuman lagi. Tanpa basa-basi
kulahap bibirnya, ahh nikmat
rasanya. Bibirnya terasa lembut di
bibirku. Lalu dada kami saling
berhadapan. Sekilas kulihat buah
dadanya yang besar. Lalu kupeluk
Dina dengan maksud ingin
menyentuh dan merasakan
miliknya.
Sesaat kurasakan miliknya di
dadaku, besar, empuk dan besar.
Perlahan tanganku mengelus-elus
pahanya yang lembut dan halus.
Sebagai penjajakan kuelus
selangkangannya, tampaknya ia
menikmatinya. Kurasakan
tanganku ia elus sebagai tanda ia
menyukainya. Tanpa menunggu
aku segera meraba-raba daerah
sensitifnya. Sesaat tanganku ia
raih dan ia giring ke dadanya.
Ahh, akhirnya kurasakan buah
dada yang besar di dekapan
tanganku. Sesaat kurasakan
milikku didekap tangan Dina, ahh
rasanya aku menikmatinya.
Perlahan tangannya memainkan,
nikmat rasanya. Perlahan
kulepaskan tangan Dina dari
milikku. Kubuka sebagian
celanaku sehingga milikku
menghunus tegap. Kuraih
tangannya dan kuarahkan ke
milikku. Sesaat tangannya
mendekap milikku, ia mainkan lalu
beberapa lama kemudian
wajahnya menuju ke milikku dan
ia hisap. Ah, lembutnya mulut
Dina. Rupanya ia suka menghisap
milikku. milikku keluar masuk di
mulutnya secara perlahan seiring
tangannya yang mengayun-ayun
milikku.
Perlahan kuangkat kaosnya
sehingga terlihat buah dada yang
tertutup bra. Kuraih kaitannya dan
kulepas. Perlahan tanganku
menyusup di branya lalu meraba
dan meremas buah dadanya
yang besar, halus dan lembut.
Kurasakan putingnya yang kenyal
mengeras, dadanya pun
mengeras. Lalu tanganku menuju
celana pendeknya dan kubuka
bersama celana dalamnya. Ahh,
indah tubuhnya bila tanpa pakaian
dan sangat merangsang.
Pinggangnya yang ramping dan
pinggul yang lumayan, kulitnya
putih bersih dan mulus. Kuelus-
elus bokongnya yang halus dan
lembut. Pahanya kuraba lalu
bulunya dan tonjolan sensitifnya.
Seiring hisapannya kumainkan
bibir vagina yang sudah basah
perlahan jariku masuk ke liang
vaginanya. Kurasakan lembut di
jemariku, nikmat rasanya."Dede..
oouuhh.." ucapnya seiring jariku
yang tertancap di liangnya. Sesaat
kemudian kurasakan gerakan
mulut dan nafasnya tambah
cepat. Kurasakan air liur Dina
membasahi milikku.
Cukup lama mulutnya bermain
sampai ku tak tahan menahan
maniku. "Mmmhh.." ucap Dina
seiring semburanku di dalam
mulutnya. Kurasakan mulutnya
tetap menghisap milikku, lalu
maniku dan terus sampai
beberapa lama. Kemudian
bibirnya selesai bermain. "Udah
De?" sahutnya dengan isyarat
apakah aku puas. Aku tersenyum
melihat wajah cantiknya yang
memucat dan merangsang.
Rasanya milikku belum puas
masuk di mulutnya. Kemudian ia
terbaring dengan jariku yang
masih masuk di liangnya. "Mbak
yang ini belom," sahutku dengan
isyarat jariku yang keluar masuk
di liangnya."Emang kenapa?"
tanyanya dengan isyarat wajah
yang menanyakan apa
keinginanku. Kemudian kubuat
posisi bersetubuh. Kaki Dina
mengangkang lebar dan terangkat
seakan siap bermain. Bibir vagina
yang agak merah terlihat jelas
olehku. Milikku yang terhunus
akhirnya menyentuh bibir
vaginanya yang lembut yang
sudah basah. Perlahan
kumasukkan dan akhirnya hilang
tertelan di liang Dina yang lembut.
"Mmhh.." desah Dina dengan
dagunya yang perlahan terangkat
dan telapak kakinya memeluk
pinggulku. Milikku keluar-masuk
diliangnya dan dada Dina
membusung seakan tidak kuat
merasakan kenikmatan
sentuhanku. "Ooouuhh..
oouuhh.." berulang desahan itu
Dina keluarkan. Beberapa lama
kurasakan nikmatnya tubuh Dina.
Perlahan kurasakan pinggul Dina
bergerak sehingga mempercepat
gesekan penis dan liangnya.
Sessat ia dekap tubuhku.
Tubuhnya menegang. "Dede.."
ucapnya dengan getaran
kenikmatan. Aahh Kurasakan
penisku didekap kuat liang Dina.
"Ooouuhh," desah nikmat Dina.
Kulihat Dina mulai melemas
pasrah. Melihat ini gairahku
meningkat seakan tubuhnya
santapanku. Nafsuku membuat
milikku keluar masuk dengan
cepat. Ahh, puncakku disaat
penisku masih di dalam liang
Dina. Aku tak dapat menahan
semburanku karena nikmatnya
tubuh Dina. "Ooouuhh.." desah
Dina mengiringi setiap
semburanku. Milikku kubiarkan
tertancap terus. Tampaknya Dina
tak menolaknya. Tubuhku belum
puas menikmati tubuhnya.
Terkadang tanganku menikmati
dada dan putingnya. Dan
beberapa kali kami berciuman
lagi. Aku tak peduli walaupun
bibirnya bekas milik dan maniku
karena benar-benar nikmat.
Sampai tenaga kami pulih,
kurasakan dekapan liang Dina
yang agak mengering basah lagi.
Lalu kami bermain lagi. Ini terus
kami lakukan sampai kami tak
kuat dan tidur kelelahan. Esoknya
kami tersadar dan kami mandi
bersama. Tampaknya kami
menyukai kejadian kemarin. Rasa
bersalah hilang karena Kami
rasakan kecocokan, dan kami
teruskan hubungan ini. Karena
kakakku jarang di rumah kami
sering berdua, tidur bersama dan
mandi bersama dengan
sentuhan-sentuhan yang nikmat.
Ini menjadi rahasia kami berdua
seterusnya. sampai aku memiliki
istri dan sama-sama mempunyai
anak kami terus berhubungan.
TAMAT