Koleksi Foto bugil terlengkap, Foto bugil Tante Girang, Foto Bugil Pelajar, Foto Bugil Jilbab, Gambar Memek, Video XXX, Cerita Sex, Foto Bugil Terbaru, Foto Bugil 2014, Video Bokep Indo, Jepang, Barat, Video Streaming
|
WARNING : THIS SITE CONTAINS ADULT
CONTENT, MAKE SURE YOUR AGE ABOVE 18+
YEARS
Kisah ini menceritakan tentang
sepasang kekasih yang menjalin
cinta sejak di bangku kuliah. Sang
lelaki adalah seorang pengacara
muda yang sangat haus akan
hubungan sex, sedangkan sang
wanita adalah seorang yang rada
ngeri dengan sex. Maklum, masih
perawan. Pada hari yang telah
ditentukan, mereka melangsungkan
akad nikah. Bezita (nama samaran
sang lelaki) sudah merencanakan
bahwa resepsi pernikahan ini hanya
berlangsung satu hari dan hanya
beberapa jam saja di gedung
sewaan. Setelah itu keduanya
langsung pergi ke hotel yang telah
dipesan. Malam itu, Bezita dan
Burma (nama samaran sang
perempuan) sangat lelah setelah
ngobrol dengan orangtua dan sanak
famili mereka. Mereka bersyukur
para "tamu tak diundang" sudah
pada pulang. Akhirnya tinggallah
mereka berdua di hotel bintang lima
itu. Terlebih dahulu Burma
membersihkan make up yang
menempel. "Papa mandi duluan gih.
Ntar Mama nyusul" kata Burma
dengan lembut sambil mengelus
kepala suaminya. "Nggh, Papa
duluan ya Ma," Bezita menggeliat
bangun sambil mencium bibir
istrinya dengan mesra. "Hmm"
Burma membalas ciuman itu
dengan hangat. Kemudian terdengar
desir shower yang membasahi
tubuh Bezita. Sementara Burma
menunggu sambil membaca
majalah wanita (padahal Bezita
sengaja membeli majalah-majalah
erotis supaya Burma terangsang).
Burma adalah tipe wanita yang tidak
ingin tahu soal hubungan sex,
bahkan sejak di bangku kuliah.
Paling-paling hal yang dilakukan
sama Bezita dulu hanya sebatas
ciuman saja. Lima belas menit
kemudian Bezita memanggil dari
kamar mandi. "Ma, mandi bareng
yuk!" Burma kaget dan langsung
menolak ajakan itu. Tapi Bezita
nekat, dengan tubuh yang telanjang
bulat dan penis yang menegang, dia
berjalan menyusuri kamar dan
menggendong istrinya. "Papa apa-
apaan? Baju Mama jadi basah ni!"
Burma meronta, tapi percuma.
Bezita begitu kuat mencengkeram.
"Nggak apa-apa Ma!" Bezita
membanting pintu kamar mandi.
Dengan masih berpakaian lengkap
Bezita menggiring tubuh istrinya
hingga kebasahan kena air shower.
Burma teriak-teriak seperti orang
yang akan diperkosa. Bezita
mendempet tubuh istrinya sehingga
Burma tidak dapat bergerak lagi.
"Papa jangan Pa! Jangan di sini!"
tangisnya meledak. Bezita hanya
tersenyum saja. Dia dengan cepat
melepas kaos istrinya hingga
mencuatlah BH yang membungkus
payudara berwarna coklat mulus.
Burma tambah histeris. "Aahh!! Paa
jangan!" jeritnya mengiba ketika
Bezita melepaskan kaitan BH Burma.
Sekarang ia sudah telanjang dari
pinggang ke atas. Burma mencoba
menahan kepala Bezita yang
memainkan lidahnya di kedua buah
dadanya sambil manahan juga
rangsangan yang hebat dari Bezita
yang kini menghisap kedua puting
susunya kanan-kiri. Kedua puting itu
mengeras dan membesar. "Aauuhh!
Paa udah dong jangan di sini!"
Tangan Bezita lebih kasar lagi,
sekarang dia menyusup ke balik
celana panjang Burma dan berusaha
melepaskan celana itu. Tangan
Burma mencegah tangan suaminya
melepaskan celana panjangnya.
Percuma, celana panjang terlepas
sudah. Sekarang yang tersisa
hanyalah celana dalam. Burma mati-
matian mempertahankan "benteng
terakhirnya" itu. Suara Burma yang
menangis itu ternyata
membangkitkan rangsangan Bezita.
Dia langsung menyusup ke balik CD
istrinya dan kemudian mengelus
vagina yang ternyata udah basah
dari tadi. Entah apakah basah karena
air shower atau emang udah basah
karena cairan vagina itu sendiri. Jari
telunjuk Bezita mengelus-elus
permukaan vagina yang licin itu
sampai Burma mendesah-desah, "
Aahh, aahh.. uddah Paah!" Muka
Burma memerah seperti udang
rebus. Tanpa sadar Burma
merenggangkan kakinya sehingga
Bezita dengan mudah melepaskan
CD. Sekarang mereka berdua telah
tenajang bulat. Bezita menggencet
tubuh istrinya di tembok dan
kemudian penis yang sudah
menempel di perut Burma dia
goyang-goyang seperti gerakan
bersetubuh. Burma berteriak
mengelinjang sementara bibir dan
lidah Bezita sibuk mengecup dan
menjilat leher dan tengkuk istrinya.
Tak lupa pula bibir Burma ia kulum
seperti permen. payudaranya juga
tidak luput dari remasan tangan
yang sudah terbakar nafsu birahi.
Pantat Bezita terus menggenjot
penis yang menekan perut Burma.
"Aaahh, Papa janggan Paahh
berentii
doonng" Burma sudah kepayahan
digencet terus di tembok.
Sebenarnya Burma merasakan
rangsangan yang hebat, tetapi dia
tidak mau mengakui kalau dia
terangsang hebat. Seandainya saja
dia mau mengakui tentu dia akan
menikmati permainan ini. Bezita
semakin keras menggoyangkan
pantatnya dan akhirnya terjadilah
semburan yang dahsyat yang
membanjiri perut Burma! "Aahhkk!"
Bezita Vaginaik tertahan. "Uuuhh!!"
Burma ternyata mengalami
orgasme juga. Vaginanya basah
sekali oleh lendir dari liang
kewanitaannya. Burma yang
kelelahan terduduk di lantai kamar
mandi. Penis Bezita yang masih
setengah bangun dituntun masuk ke
mulut Burma. Burma yang merasa
jijik kontan saja melepehkan penis
itu. Melihat reaksi seperti itu
langsung saja Bezita mencengkeram
kepala Burma. Penis itu lalu dihisap
sampai menegang lagi dan Bezita
mengoral Burma. Goyangan
semakin liar dan Burma pun
tampaknya menikmati oral sex ini,
walau masih malu-malu. Bezita
yang semakin terangsang
menjambak rambut Burma dan
menggerakkan kepala istrinya maju-
mundur sambil menggoyangkan
pantatnya. Sepuluh menit kemudian
Bezita merasa akan mencapai
klimaks lagi. Dia tahan kepala istrinya
supaya nggak memuntahkan
spermanya. Croot! Croot! Sperma
tertumpah di dalam mulut Burma.
"Hhhkk!" Burma mau muntah tapi
ditahan suaminya. "Tahan sayang!
Telan! Ini obat awet muda!" seru
Bezita sambil keenakan. Akhirnya
dengan susah payah Burma
menelan semua sperma suaminya.
Sambil menyeka sisa sperma yang
menetes, Burma bangkit dan
berkata, "Pa, permainanmu dahsyat
banget. Sebenarnya Mama pengen
dari dulu begini sama Papa" Bezita
tersenyum mendengar penuturan
istrinya. Mereka mandi bersama
sambil berpelukan selama hampir
dua jam. Setelah puas bermandi-
mandi, mereka nonton DVD berdua.
Bezita menyuruh Burma
mengenakan tank top untuk
olahraga yang memperlihatkan
bagian perut yang masih rata
dipadu
dengan celana dalam yang serasi
warnanya, sementara Bezita sendiri
mengenakan celana dalam saja.
Bezita sengaja mengajak istrinya
nonton film biru agar Burma makin
terangsang. Mereka duduk di lantai
yang berkarpet mewah, bukan di
tempat tidur. Burma nampak
kedinginan karena AC-nya menyala
terus. Bezita memeluk tubuh istrinya
dari belakang sambil menempelkan
kemaluannya di punggung istrinya.
Tangannya iseng meremas
payudaranya. "Mama kedinginan
ya?" tanya Bezita sambil terus
meremas. Mata Burma tak lepas dari
film jorok itu. "Pa," "Hmm?" "Mama
mau deh sekarang kita melakukan
kayak gitu" kata Burma sambil
menunjuk pria bule yang sedang
menyetubuhi perempuan Asia.
Setelah berkata begitu, Burma
memandang lekat-lekat suaminya
dengan penuh cinta. Mereka bangkit
lalu berbaring di kasur. Sementara
DVD terus menyala. Mereka
berbaring sambil bercengkrama.
Ternyata Burma hanya berpura-
pura menolak waktu di kamar
mandi. Sebenarnya dia hanya nggak
mau keperawanannya hilang di
kamar mandi. Mendengar hal itu
Bezita mencium bibir istrinya
dengan penuh kasih sayang. Burma
membalas ciuman itu dengan birahi
membara. Ditindihnya Bezita hingga
kehabisan nafas. Bezita nggak
tinggal
diam. Dicopotnya tank top Burma
dan kembali mencumbui daerah
dada wanita itu. Tak lama kemudian
keduanya telah telanjang bulat. Penis
Bezita memanjang kembali. Burma
memeluk suaminya dengan erat.
Bezita berguling sehingga badannya
kini berada di atas Burma. "Setubuhi
Mama, Pa! Renggutlah keperawanan
Mama sekarang!" Bezita sudah tidak
bisa menahan nafsunya. Kini
mereka
berdua sudah benar-benar dalam
posisi siap untuk melakukan. Burma
di bawah, dan Bezita di atas. Hanya
saja Bezita masih memainkan ujung
penisnya di klitoris istrinya yang
vaginanya sudah banjir memerah
mekar menunggu dijebol! "Papa
masukin ya Ma." Bezita
memasukkan penisnya perlahan.
"Aaaoouuhh.." desah Burma
keenakan. Matanya terpejam.
Dadanya menempel pada dada
Bezita. Sampai suatu saat Bezita
merasakan ada yang menghalangi
jalan masuk penisnya. Batang penis
yang mempunyai panjang 13 cm itu
sulit untuk masuk. Dengan sedikit
iseng Bezita menyodok-nyodokkan
pelan ke selaput dara istrinya.
Burma
langsung merintih. "Uuuhhkk.. enak
Pa." Bezita dengan sedikit tenaga
menghujamkan penisnya melewati
selaput itu. Selaput dara istrinya
langsung robek. "Aduuhh sakit
Paa..!" Burma tiba-tiba menjerit
kesakitan. Bezita langsung mencium
istrinya. Penisnya tidak digerakkan
dulu menunggu sampai vagina
istrinya terbiasa dengan penis yang
masuk. Burma terisak-isak, tidak
menyangka akan segini sakit
padahal
vaginanya sudah banjir dari tadi.
Dengan cueknya Bezita menggenjot
penisnya. Darah menetes dari
vagina Burma yang masih
kesakitan.
Terdengar nafas Bezita yang
memburu seperti sedang maraton.
Setelah semakin lancar maju-
mundur, terlihat di wajah Burma
mulai menunjukkan tanda-tanda
kenikmatan. Peluh mulai
membasahi
keduanya. "Gimana sayang, masih
sakit?" tanya Burma yang terlihat
keenakan. "Ngga lagi Pa, ayo terus
Pa! Enak, tusuk terus Pa!" Burma
menjawab sambil komat-kamit
nggak jelas. Bezita makin
mempercepat goyangannya. Lima
menit kemudian terasa tubuh
Burma
bergetar dan dia melenguh panjang.
"Uuuhh!!" Merasa istrinya sudah
orgasme, Bezita mempercepat
tusukannya, semakin cepat dan,
"Oookkhh!" Cairan mani
menyembur hangat di dalam liang
vagina Burma. Cairan itu menetes
keluar vagina saking banyaknya.
Burma tertelentang pasrah sambil
menarik napas terengah-engah,
sedangkan Bezita tertelungkup tak
berdaya di atas tubuh istrinya.
Penisnya masih tertancap,
walaupun
sudah lemas. Bezita lalu berguling ke
samping dan bertanya, "Gimana
Ma?
Enak ngga?" Burma nggak bisa
berkata apa-apa lagi. Raut wajahnya
kelihatan puas. Dia hanya
mengangguk lemas. Tapi tak lama
kemudian Burma berhasil
membangkitkan kembali birahi
suaminya dan membuat mereka
melakukan kembali. Kali ini Bezita
terlentang di bawah sedangkan
Burma duduk di atas penis
suaminya sambil memunggungi
Bezita. Burma ternyata wanita yang
sangat tangguh. Sepuluh menit tidak
ada tanda-tanda ingin orgasme. Tak
berapa lama Bezita merasakan
genjotan istrinya semakin cepat dan
penisnya serasa dijepit oleh jepitan
yang sangat kuat. Burma orgasme
lagi. Bezita belum mau keluar. Dia
suruh Burma nungging di atas
tempat tidur. Dari belakang
kemudian dia menusukkan penisnya
seperti anjing yang sedang kawin.
Bezita lalu menempelkan dadanya ke
punggung Burma. Tak lupa
tangannya menggerayangi
payudara yang seperti bola itu.
Burma merasa cengkeraman tangan
Bezita di payudaranya makin
mengencang dan goyangan
suaminya semakin cepet. "Uuukhh,
croot croot" Cairan mani yang
hangat kembali membasahi vagina
Burma. Mungkin karena pengaruh
mani suaminya Burma mengalami
orgasme lagi. Dia sudah tidak
memperdulikan rasa sakit akibat
kehilangan keperawanan. Ketika
suaminya mencabut penisnya dan
berbaring kembali, Burma berbisik,
"Vaginaku robek besar. Kaurenggut
keperawananku. Tapi aku sadar,
semua bagian tubuhku adalah
milikmu. Aku cinta kamu, Pa"
Burma lalu mencium kening
suaminya yang tertidur. Sejak saat
itu Burma selalu meminta hubungan
sex di manapun dan kapanpun ada
kesempatan. Dia jadi lebih maniak
sex dibanding Bezita.