Koleksi Foto bugil terlengkap, Foto bugil Tante Girang, Foto Bugil Pelajar, Foto Bugil Jilbab, Gambar Memek, Video XXX, Cerita Sex, Foto Bugil Terbaru, Foto Bugil 2014, Video Bokep Indo, Jepang, Barat, Video Streaming
|
WARNING : THIS SITE CONTAINS ADULT
CONTENT, MAKE SURE YOUR AGE ABOVE 18+
YEARS
Hallo semua, namaku
Boby, aku akan
menceritakan
pengalaman seks-ku
yang luar biasa yang
pernah
kurasakan dan kualami.
Sekarang aku kuliah di
salah satu PTS terkenal
di kedah, dan tinggal di
rumah di kawasan elite
di keah utara dengan
ibu,
adik dan pembatuku.
Sejak mula lagi aku dan
adikku tinggal bersama
nenekku di kedah,
sementara ibu dan
ayahku tinggal di KL
karena
memang ayah
mempunyai perusahaan
besar di
wilayah Persekutuan,
dan sejak nenek
meninggal
ibu kemudian tinggal
lagi bersama kami,
sedangkan
ayah hanya pulang
sebulan atau dua bulan
sekali seperti biasanya
sebelum nenekku
meninggal.
Sebenarnya kami diajak
ibu dan ayahku untuk
tinggal di KL, namun
adik dan aku tidak mau
meninggalkan Kedah
karena kami sangat suka
tinggal di tempat kami
lahir. Saat itu aku baru
lulus SPM dan sedang
menunggu
pengumuman hasil
periksaan di Kedah, dan
karena
sehari-hari tidak ada
kerjaan, ibu yang saat itu
sudah tinggal bersama
kami, meminta aku
untuk
selalu menjemputnya
dari tempat aerobik dan
senam setiap malam.
Ibuku memang pandai
sekali menjaga tubuhnya
dengan senamerobik
dan
renang, sehingga
walaupun usianya
hampirl 39
tahun, ibuku masih
terlihat seperti wanita 27
tahunan dengan tubuh
yang indah dengan kulit
putih mulus dan dada
yang masih terlihat
padat dan berisi
walaupun di wajahnya
sudah terlihat sedikit
kerutan, tetapi akan
hilang bila ibu
berdandan
hingga kemudian
terlihat seperti wanita 27
tahunan.
Aku mulai
memperhatikan ibuku
karena setiap aku
jemput dari tempat
senamnya ibuku tidak
mengganti pakaian
senamnya dulu setelah
selesai dan langsung
pulang bersamaku, dan
baru mandi
dan berganti pakaian
setelah kami sampai di
rumah.
Karena setiap hari
melihat ibuku dengan
dandanan seksinya, otak
ku mulai
membayangkan hal-hal
aneh tentang tubuh
ibuku. Bagaimana tidak,
aku
melihat ibuku yang
selalu memakai pakaian
senam
ketat dengan payudara
yang indah menonjol
dan pantat yang masih
padat berisi. Suatu hari,
saat aku telat
menjemput ibuku di
tempat senamnya, aku
tidak menemukan ibuku
di
tempat biasanya dia
senam, dan setelah aku
tanyakan kepada teman
ibuku, dia bilang ibuku
sedang di sauna dan
bilang agar aku
menunggu di
tempat sauna yang tidak
jauh dari ruangan
senam. Aku pun
beegegas menuju
ruangan sauna karana
aku tidak mau ibuku
menunggu terlalu lama.
Saat
sampai di sana, wow…
aku melihat ibuku baru
keluar dari ruangan
hanya dengan memakai
handuk
yang hanya menutupi
sedikit tubuhnya dengan
melilitkan handuk yang
menutupi dada perut
dan sedkit pahanya,
sehingga paha ibu yang
mulus dan seksi itu
terlihat dengan jelas
olehku. Aku hanya
terdiam dan menelan
ludah saat ibuku
menghanmpiriku dan
bilang agar aku
menunggu
sebentar. Kemudian
ibuku membalikkan
tubuhnya
dan kemudian
terlihatlah goyangan
pinggul ibuku
saat dia berjalan menuju
ruangan ganti pakaian.
Tanpa sadar
kemaluanku mengeras
saat kejadian tadi
berlangsung. Aku berani
bertaruh pasti semua
laki-laki akan terpesona
dan terangsang saat
melihat ibuku dengan
hanya memakai tuala
yang
dililitkan di tubuhnya.
Di dalam perjalanan,
aku hanya diam dan
sesekali
melirik ibuku yang
duduk di sampingku,
dan aku
melihat dengan jelas
goyangan payudara
ibuku
saat mobil bergetar bila
sedang melalui jalan
yang bergelombang
atau polisi tidur. Ibuku
berpakaian
biasa dengan jeans yang
agak ketat dan seluar
panjang ketat, dan
setiap aku melirik ke
paha ibu
terbayang lagi saat aku
melihat paha ibuku yang
putih mulus tadi di
tempat mandi. “Bob…
kenapa
kamu diem aja, dan
kenapa seluar kamu
sayang?” tanya ibuku
mengejiutkan aku yang
agak melamun
membayangkan tubuh
ibuku. “tiada apa,”
jawabku gugup. Kami
pun sampai di rumah
agak
malam karena aku telat
menjemput ibuku.
Sesampainya di rumah,
ibu langsung masuk ke
kamarnya dan sebelum
dia masuk ke kamarnya,
ibu mencium pipiku dan
bilang selamat malam.
Kemudian dia masuk ke
kamarnya dan tidur.
Malam itu aku tidak bisa
tidur membayangkan
tubuh ibuku, gila pikirku
dalam hati dia ibuku,
tapi…
akh.. masa bodoh
pikirku lagi. Aku
mencoba onani
untuk “menidurkan
burung”-ku yang
berontak minta masuk
ke sarang nya. Gila
pikirku lagi. Mau
mencari ewek malam
boleh saja, tapi saat itu
aku
menginginkan ibuku.
Perlahan-lahan aku
keluar
kamar dan berjalan
menuju kamar ibuku di
lantai
bawah. Adik
perempuanku dan
pembantuku sudah
tidur, karena saat itu
jam satu malam. Otakku
sudah mengatakan aku
harus merasakan tubuh
ibuku, nafsuku sudah
puncak saat aku berdiri
di depan pintu kamar
ibuku. Kuputar kenop
pintu nya, aku
melihat ibuku tidur
terlentang sangat
menantang.
Ibuku tidur hanya
menggunakan tuala dan
underware yang longgar.
Aku berjalan mendekati
ibuku yang tidur
nyenyak, aku diam
sesaat di
sebelah ranjangnya dan
memperhatikan ibuku
yang tidur dengan posisi
menantang.
Kemaluanku sudah
sangat keras dan
meronta ingin keluar
dari celana
pendek yang kupakai.
Dengan gemetar aku
naik ke ranjang ibu, dan
mencoba membelai
paha ibuku yang putih
mulus
dan sangat seksi, dengan
tangan bergetar aku
membelai dan
menelusuri paha ibuku
dan terus naik
ke atas. Kemaluanku
sudah sangat keras dan
terasa
sakit karena batang
kemaluanku terjepit
oleh
spendaku. Aku
kemudian membuka
spendaku dan keluarlah
“burung perkasa”-ku
yang sudah
sangat keras. Aku
kemudian mencoba
mencium
leher dan bibir ibuku.
Aku mencoba meremas
payudara ibuku yang
besar dan montok, aku
rememas payudara ibu
dengan perlahan. Takut
kalau ia bangun, tapi
karena nafsuku sudah
puncak
aku tidak mengontrol
remasan tanganku ke
payudara ibuku. Aku
kemudian mengocok
batang
kemaluanku sambil
meremas payudara ibu,
dan
karena remasanku yang
terlalu bernafsu ibu
terbangun, “Bobi…
kamu… apa yang kamu
lakukan, aku ibumu
sayang…” sahut ibuku
dengan suara pelan aku
kaget setengah mati,
tapi
anehnya batang
kemaluan masih keras
dan tidak
lemas. Aku takut dan
malah makin nekat,
terlanjur
pikirku, aku langsung
mencium leher ibuku
dengan bernafsu sambil
terus meremas payudara
ibuku.
Dalam pikiranku hanya
ada dua kemungkinan,
menyetubuhi ibuku
kemudian aku kabur
atau dia membunuhku.
“Cukup Bobi.. hentikan
sayang…
akh…” kata ibuku. Tapi
yang membuatku aneh
ibu
tidak sama sekali
menolak dan berontak.
Malah ibu
membiarkan bibirnya
kucium dengan bebas
dan
malah mendesah saat
kuhisap leher dan di
belakang
telinganya, dan aku
merasa burungku yang
dari tadi sudah keras
seperti ada yang
menekannya, dan
ternyata itu adalah paha
ibuku yang mulus.
“Sayang kalau kamu
mau…cakap aja terus
terang..
Mami boleh kasi…” kata
ibuku di antara
desahannya. Aku
terkejut setengah mati,
berarti
ibuku sangat suka aku
perlakukan seperti ini.
Aku kemudian
melepaskan ciumanku di
lehernya dan
kemudian berlutut di
sebelah ibuku yang
masih
berbaring. Batang
kemaluanku sudah
sangat keras
dan ternyata ibu sangat
suka dengan ukuran
batang kemaluanku, ibu
tersenyum bangga
melihat
batang kemaluanku
yang sudah maksimal
kerasnya. Ukuran batang
kemaluanku 15 cm
dengan diameter kira-
kira 4 cm. Aku masih
dengan
gemas meremas
payudara ibu yang
montok dan
masih terasa padat. Aku
membuka tuala yang
ibu
pakai dan kemudian
sambil meremas
payudara ibu aku
berusaha membuka bra
yang ibu pakai, dan
satelah bra yang ibuku
kenakan terlepas,
kulihat
payudara ibu yang besar
dan masih kencang
untuk
wanita seumurnya.
Dengan ganas kuremas
payudara ibu, sedangkan
ibu hanya mendesah
keenakan dan menjerit
kecil saat kugigit kecil
puting payudara ibu.
Kuhisap puting payudara
ibu
dengan kuat seperti
ketika aku masih bayi.
Aku
menghisap payudara ibu
sambil kuremas-remas
hingga puting payudara
ibu agak memerah
karena
kuhisap.
Payudara ibuku masih
sangat enak untuk
diremas karena
ukurannya yang besar
dan masih kencang
dan padat. “Bob kamu
dulu juga ngisep susu
ibu
juga kaya gini…” kata
ibuku sambil dia
merem-
melek karena keenakan
puting susunya kuhisap
dan memainkannya
dengan lidahku. Ibu
menaikkan
pinggulnya saat kutarik
celana pendeknya. Aku
melihat seluar dalam
yang ibu kenakan sudah
basah. Aku kemudian
mencium seluar dalam
ibuku
tepat di atas kemaluan
ibu dan meremasnya.
Dengan cepat kutarik
seluar dalam ibu dan
melemparkannya ke sisi
ranjang, dan terlihatlah
olehku pemandangan
yang sangat indah.
Lubang kemaluan ibuku
ditumbuhi bulu halus
yang tidak terlalu lebat,
hingga garis lubang
kemaluan ibuku
terlihat. Kubuka paha
ibuku lebar, aku tidak
kuasa
melihat pemandangan
indah itu dan dengan
naluri
laki-laki kucium dan
kuhisap lubang dimana
aku
lahir 18 tahun lalu.
Kujilat kliteris ibuku
yang
membuat ibuku
bergetar dan mendesah
dengan kuat. Lidahku
bermain di lubang
senggama ibuku,
dan ibuku malah
menekan kepalaku
dengan
tangannya agar aku
makin tenggelam di
dalam
selangkangannya.
Cairan lubang kemaluan
ibu kuhisap dan kujilat
yang membuat ibuku
makin tak tahan dengan
perlakuanku, dia
mengelinjang hebat,
bergetar dan
kemudian mengejang
sambil menengadah dan
berteriak. Aku
merasakan ada cairan
kental yang
keluar dari dalam
lubang kemaluan ibu,
dan aku
tahu ibu baru orgasme.
Kuhisap semua cairan
lubang kemaluan ibuku
hingga kering. Ibu
terlihat sangat lelah.
Aku kemudian bangun
dan dengan
suara pelan karena
kelelahan ibu bilang,
“Sayang
sini Mami isep
kontolmu,” dan tanpa di
komando dua kali aku
kemudian duduk di
sebalah wajah
ibuku, dan kemudian
dengan perlahan mulut
ibuku
mendekat ke burungku
yang sudah sangat keras.
Ibuku membelai batang
kemaluanku tapi dia
tidak
memasukkan batang
kemaluanku ke
mulutnya.
Padahal jarak antara
mulut ibuku dengan
batang kemaluanku
hanya tinggal beberapa
centi saja. Aku
sudah tidak tahan lagi
dan kemudian kudorong
kepala ibuku dan
dengan leluasa batang
kemaluanku masuk ke
mulut ibu. dengan cepat
dan
liar ibuku mengocok
batang kemaluanku di
dalam
mulutnya. Aku sudah
tidak tahan lagi,
kenikmatan yang
kurasakan sangat luar
biasa dan tidak dapat
kulukiskan dengan kata-
kata, dan akhirnya aku
sudah tidak tahan lagi
dan… “Cret.. cret.. crett..”
maniku kusemprotlkan
di dalam mulut ibuku.
Ibu kemudian
memuntahkannya dan
hanya yang
sedikiti dia telan, dan
masih dengan liar ibuku
membersihkan batang
kemaluanku dari sisa-
sisa air
maniku yang menetes di
batang kejantananku.
Ibuku tersenyum dan
kemudian kembali
berbaring
sambil membuka
pahanya lebar-lebar.
Ibuku
tersenyum saat melihat
batang kemaluanku
yang
masih dengan gagahnya
berdiri, dan seperti
sudah tidak sabar untuk
masuk ke dalam
sarangnya yang
hangat. Aku kemudian
mengambil posisi di
antara
kedua paha ibuku,
batang kemaluanku
terasa
berdenyut saat ibu
dengan lembut
membelai dan
meremas batang
kemaluanku yang sudah
sangat
keras. Dengan tangan
yang bergetar kuusap
permukaan lubang
kemaluan ibuku yang
dipenuhi
bulu-bulu halus dan sisa
cairan lubang kemaluan
yang kuhisap tadi masih
membasahi bibir lubang
kemaluan ibuku yang
terlihat sangat hangat
dan
menantang. “Ayo dong
Sayang, kamu kan tahu
dimana tempatnya…”
kata ibuku pasrah,
kemudian tangannya
menuntun batang
kemaluanku untuk
masuk ke dalam lubang
kemaluannya. Tanganku
bergetar dan batang
kemaluanku terasa
makin berdenyut saat
kepala
batang kemaluanku
menyentuh bibir lubang
kemaluan ibu yang
sudah basah, dan
dengan perasaan yang
campur aduk, kudorong
pinggulku
ke depan dan masuklah
batang kemaluanku ke
dalam lubang kemaluan
ibu yang sudah agak
membuka, dan
tenggelam sudah batang
kemaluanku ke dalam
liang senggama milik
ibuku.
Aku merasakan sensasi
yang sangat dasyat saat
dinding lubang
kemaluan ibu seperti
memijat batang
kemaluanku, gila meski
aku pernah setubuh
dengan
anak ABG, lubang
kemaluan ibuku terasa
sangat
nikmat dan luar biasa di
banding dengan yang
lainnya. Aku
menggoyang pinggulku
naik-turun
diimbangi dengan
goyangan pinggul ibuku
yang sangat dasyat dan
liar. Kami kemudian
berganti
posisi dengan ibu berada
di atasku hingga ia
dapat
menduduki batang
kemaluanku, dan terasa
sekali
kenikmatan yang ibu
berikan kepadaku.
Goyangan
yang cepat dan liar dan
gerakan tubuh yang naik
turun membuat
tubuhku hanyut ke
dalam kenikmatan seks
yang kurasakan sangat
dasyat.
Tibalah saat ibuku
orgasme, goyangannya
makin
cepat dan desahannya
semakin tidak karuan,
aku
dengan nikmat
merasakannya sambil
kuhisap dan
meremas pauyudara ibu
yang bergoyang seirama
dengan naik-turunnya
tubuh ibuku menghabisi
aku. Ibu mengerang dan
mengejang saat
kurasakan ada
cairan hangat yang
membasahi batang
kejantananku yang
masih tertanam di
dalam lubang
kemaluan ibuku.
Beberapa saat setelah
ibu terkulai lemas aku
merasakan bahwa aku
akan mencapai puncak,
dan dengan goyangan
dan tusukan yang
menghujam
lubang kemaluan ibuku,
“Cret… crett.. cret…” air
maniku menghambur di
dalam lubang kemaluan
ibuku. Aku merasakan
nikmat yang tidak dapat
kukatakan. Saat aku
masih menikmati sisa-
sisa
kemikmatan itu, ibu
mencium bibirku dan
berkata, ” kamu
orgasme biar di mulut
Mami aja.. tapi Mami
sedap…” Aku hanya
terdiam dan malah
mencium
bibir ibuku yang masih
menindih tubuhku
dengan
mesra. Kemudian ibuku
berbaring di sampingku,
aku
memeluk dia dan kami
berciuman dengan
mesra
seperti sepasang kekasih.
Kami pun tertidur
karena pertempuran
yang sangat melelahkan
itu.
Pagi harinya saat aku
bangun ibuku sudah
tidak
ada di sebelahku, dan
kemudian aku
berpakaian
dan menuju dapur
mencari ibuku, dan
kulihat ibuku
tengah menyiapkan
sarapan bersama adikku
yang
masih Sekolah. Aku
bingung dan segan
karena ibuku seakan-
akan malam tadi tidak
terjadi apa-apa
di antara kami, padahal
aku telah menyetubuhi
ibu
kandungku sendiri tadi
malam. Seperti biasanya,
aku menjemput ibuku
dari tempat dia senam,
dan
saat perjalanan pulang
kami berbual tentang
persetubuhan kami tadi
malam dan kami berjanji
hanya kami yang
mengetahui kajadian itu.
Tiba-tiba
saat kereta kami sedang
berada di jalan yang sepi
dan agak gelap, ibuku
menyuruhku
menghentikan
mobil, aku menurut saja.
Setelah mobil di
pinggirkan, dengan
ganas ibuku mengulum
koteku.
Kemudian membuka
seluarku dan menghisap
batang kemaluanku
yang sudah keras saat
ibuku
mengulum bibirku tadi.
Aku hanya terengah-
engah
merasakan batang
kemaluanku dihisap
oleh ibuku
sambil mengocoknya,
dan beberapa saat
kemudian… “Cret.. cret..
crett..” maniku
menyembur di dalam
mulut ibuku dan dia
menelan habis maniku
walaupun ada sedikit
yang meleler
keluar. Ibuku kemudian
membersihkan sisa
maniku
yang menetes di
tangannya dan batang
kemaluannku. Tak
kusangka ibuku kembali
menelan
calon-calon cucunya ke
dalam perutnya. Tapi
aku
sih asyik-asyik saja ibuku
mau menghisap batang
kemaluanku saat kami
masih di dalam kereta.
Kami berciuman dan
melanjutkan perjalana
pulang
dan kemudian tidur
seranjang dan “bermain”
lagi. Kami berdua terus
melakukannya tanpa
sepengetahuan orang
lain. Sejak persetubuhan
kami
yang pertama, sebulan
kemudian ibuku merasa
dia hamil, dan ibu bilang
bahwa sebelum
bersetubuh
denganku, ibu sudah
lebih dari 3 bulan tidak
bersetubuh dengan
ayahku, karena memang
ayahku terlalu sibuk
dengan perusahaan, dan
hotel-
hotelnya. Ibuku cakap
ibu hamil olehku karena
selain dengan ayahku
dan aku, ibu belum
pernah perhubungan
seks dengan lelaki lain.
Ibu
menggugurkan
kandungannya karena
dia tidak
mau punya bayi dari
aku. dan hingga
sekarang…