Koleksi Foto bugil terlengkap, Foto bugil Tante Girang, Foto Bugil Pelajar, Foto Bugil Jilbab, Gambar Memek, Video XXX, Cerita Sex, Foto Bugil Terbaru, Foto Bugil 2014, Video Bokep Indo, Jepang, Barat, Video Streaming
|
WARNING : THIS SITE CONTAINS ADULT
CONTENT, MAKE SURE YOUR AGE ABOVE 18+
YEARS
Cerita ini adalah cerita yang benar-
benar terjadi. Tapi nama-nama
dalam cerita ini terpaksa
kusamarkan untuk kepentingan
privasiku. Sebelumnya akan saya
ceritakan sedikit tentang latar
belakang keluargaku. Aku (Anto),
usiaku kini 23 tahun anak bungsu
dari dua bersaudara. Kakakku Atik
lima tahun lebih tua dari aku. Aku
berasal dari keluarga sederhana
ayahku sebagai mantri dan ibuku
sebagai bidan di puskesmas yang
sama. Kami tinggal di sebuah kota
kecil di Jawa Timur.
Cerita ini bermula sekitar sepuluh
tahun yang lalu dan berlangsung
terus sampai saat ini. Malam itu
karena hawa panas sekali aku tiba
tiba terbangun aku lihat jam
dinding di kamarku waktu
menunjukkan pukul setengah dua
belas malam. Aku tidur sekamar
dengan kakakku (satu kamar dua
ranjang). Kamarku berada tepat
disamping kamar ayahku, di
dinding antara kamarku dan
kamar ayahku ada sebuah jendela
yang tak pernah dibuka lagi,
kebetulan ranjang yang aku
tempati ada di bawah jendela
kayu tersebut. Entah kenapa pada
saat itu aku iseng mengintip ke
kamar Ayah.
Ternyata malam itu Ayah dan
ibuku sedang melakukan
hubungan seks (aku tahu itu
karena walaupun usiaku masih 13
tahun aku waktu itu sudah sering
nonton BF bareng teman-teman
dan sering pula onani). Untung
lampu kamar Ibu tidak pernah
dimatikan, jadi aku dapat melihat
dengan jelas lekuk tubuh ibuku
dengan jelas. Aku sangat
terangsang melihat tubuh ibuku
yang sedang telanjang, padahal
sebelumnya aku tidak pernah
terpikir untuk melihat lekuk tubuh
ibuku walaupun sering ibuku
berganti baju tanpa menutup
pintu. Atau beraktifitas di dapur
dengan rok yang minim, keluar
dari kamar mandi hanya berlilit
handuk. Entah setan apa yang ada
dipikiranku malam itu sehingga
aku sangat terangsang sekali
menyaksikan Ayah dan ibuku
sedang telanjang.
Kulihat Ibu sedang
menggenggam kontol ayahku
dan jari-jari ayahku sedang
masuk ke dalam vagina ibuku.
Ibuku terlihat seksi di usianya
yang ke 42 tahun kulit Ibu tampak
mulus sekali walaupun agak
sedikit gemuk, vaginanya
tembem sekali susunya agak
sedikit turun dengan pahanya
yang gempal dan lipatan lemak di
perut Ibu. Tak lama kemudian aku
lihat Ayah berusaha memasukkan
kontolnya ke vagina Ibu (aku
maklum Ayah orang yang kolot
jadi tak ada acara oral seks setiap
kali melakukan hubungan seks).
Ibuku menggoyang pantatnya
seiring dengan ayahku menaik
turunkan pantatnya.
"Bu, enak sekali Bu ah.. ah.." kata
ayahku sambil nafasnya ngos-
ngosan.
"Iya Pak sampai mentok
rasanya.." jawab ibuku gaya yang
dipakai Ayah Ibu-ku cuma gaya
konvensional, tak lama berselang
pantat ayahku terlihat berkejat
kejat tanda orgasme. Lalu Ayah
turun dari tubuh ibuku dan pergi
kekamar mandi sekarang
tinggallah tubuh ibuku yang
telentang melepas lelah dan
tampak pejuh ayahku keluar lagi
dari vagina Ibuku.
Aku makin tak tahan maka aku
mulai mengeluarkan kontolku
yang sudah siap dikocok. Sedang
asyik mengocok tiba tiba aku
dikagetkan kakakku yang
menggeliat berubah posisi
tidurnya. Otak isengku kembali
muncul karena melihat selimut
dan daster kakakku tersingkap.
Aku segera berdiri dan pelan-
pelan naik keranjang Atik. Aku
mengambil posisi dibelakangnya,
lalu aku singkap celana pendekku
kukeluarkan kontolku lalu pelan
pelan aku tempelkan ke pantatnya
dan aku sodok sodokkan ke
pantatnya yang masih tertutup
celan dalamnya. Tanganku aku
taruh ke susunya, ternyata ia tidak
pakai BH lalu kuremas pelan
pelan.
Tiba tiba ia terbangun aku segera
diam dan pura-pura masih tidur.
Perasaanku waktu itu sangat
kacau antara takut dan terangsang
campur jadi satu. Setelah ia
menoleh ke arah ku dan menepis
tanganku ia kembali tidur lagi. Aku
berpikir keras apakah ia tahu apa
yang sedang aku lakukan sebab
aku tidak sempat menutup
celanaku. Pelan pelan kembali aku
mencoba goyang-goyangkan
pantatku lagi dan Atik tak bereaksi
aku rasa ia pura pura tidur,
tangankupun kembali aktif
membelai belai susunya.
Susu kakakku agak kecil dibanding
susu ibuku tapi punya kakakku
lebih keras dan putingnya sangat
kecil. Aku makin yakin ia pura-
pura tidur karena nafasnya makin
memburu. Tidak puas hanya
bermain susu maka tanganku
berusaha masuk celana dalamnya
tanganku bergerak gerak
diluarnya, terasa agak lembab dan
licin rupanya ia terangsang juga.
Saat aku berusaha memasukkan
jariku ke dalam lubang
dimemeknya tiba tiba ia berbisik.
"Jangan Tok.." Aku kaget
setengah mampus..
"Aku masih perawan Tok.."
katanya lagi.
"Aku kepingin sekali Mbak"
kuberanikan diri untuk
menjawabnya.
"Sebenarnya aku juga pingin, tapi
jangan dimasukin nanti aku tidak
perawan lagi"
"Terus gimana dong?" kataku.
"Pakai ini.." katanya sambil
menunjuk bibirnya lalu ia segera
memegang kontolku dan segera
memasukkan kontolku dalam
mulut nya.
Dari gerakannya sepertinya ia ahli
dalam melakukan ini mungkin
sudah terbiasa sama pacarnya.
Aku tak mau kalah aku meraih
selangkangannya dan menciumi
memeknya. Tak lama kemudian
tiba tiba laharku seakan mau
meledak dan aku tumpahkan
semuanya dalam mulut kakakku.
Tak lama setelah itu di susul
dengan erangan halus kakakku
tanda ia orgasme juga.
"Kamu nakal.." kata kakakku
setelah memuntahkan seluruh
pejuhku ke selembar tissu.
"Mbak cantik sih.." kataku
merayu.
"Sudah tidur sana."
"Lain kali lagi ya" kataku lagi.
"Idih maunya?" jawabnya.
Aku segera tertidur dengan
senyum kepuasan. Keesokan
harinya kulihat kakakku bersikap
biasa seperti tak pernah terjadi
apa apa. Tapi yang berubah
justru aku, aku kini jadi semakin
binal sebab aku jadi suka sekali
memperhatikan lekuk tubuh ibuku
dan kakakku. Hampir setiap
malam aku mengintip kegiatan
Ayah dan Ibu. Rupanya mereka
doyan juga hampir tiap malam
aku saksikan mereka melakukan
itu. Pantas tiap hari ibuku pasti
mandi basah. Sedangkan aku
sendiri makin sering curi-curi
kesempatan untuk melihat
keseksian tubuh ibuku dari dekat.
Pernah suatu saat aku
memperhatikan ibuku yang
sedang ganti pakaian. Dan pada
saat itu aku menyadari kenapa
aku sangat tergila gila pada tubuh
ibuku. Tubuh ibuku sangat ideal
walaupun sedikit gemuk. Ia
sangat rajin merawat tubuh, ia
sering luluran sehingga kulitnya
putih bersih. Yang aku suka dari
tubuh ibuku adalah kulitnya yang
putih dan pahanya yang gempal.
Ibuku memang suka teledor dan
sembarangan sehingga hari-
hariku selalu aku manfaatkan
untuk memperhatikan kemulusan
tubuh ibuku. Kalau malam aku
selalu melampiaskannya pada
kakakku hampir tiap malam aku
melakukan dengan kakakku,
walaupun kami melakukannya
sampai bugil kami saling menjaga
agar tidak sampai
memasukkannya ke dalam
memeknya.
Pernah suatu saat kami mencoba
memasukkan ke lubang
pantatnya tapi tidak jadi karena
sangat sakit katanya sehingga aku
tidak tega meneruskan. Kakakku
sangat cantik dan mulus sekali
sehingga ketika melihat ia
telanjang saja aku sudah sangat
terangsang. Jadi hampir setiap
malam aku dipuaskan oleh
kakakku dengan cara oral.
Sampai pada tahun lalu saat
persiapan pernikahan kakakku.
Kakakku meminta pengertian dari
aku untuk segera menghentikan
hubungan terlarang ini, aku setuju
saja. Tapi ini cuma bertahan dua
bulan. Waktu itu suami Kakak
saya ke luar kota untuk suatu
urusan kakakku menginap
dirumah kami. Saat itu
sebenarnya aku cukup kikuk
dalam bersikap dengan kakakku
(mengingat kami sudah berjanji).
Lalu pada malam itu kami kembali
tidur dalam sekamar. Kami sama-
sama kikuk. Aku sangat gelisah
dan tidak bisa tidur, aku
perhatikan begitu juga kakakku.
"Belum tidur Tok..??" kata
kakakku.
"Iya nih susah banget tidurnya.."
jawabku.
Lalu tiba tiba kakakku pindah
keranjangku sambil berbisik.
"Pingin.. Ya.."
"Tapi kan sudah janji.."
"Nggak apa deh Mbak juga lagi
pingin nih" katanya sambil meraih
kontolku.
Akupun tak ingin kalah segera
kulucuti bajunya segera pula
kuraih susunya dan aku jilati
putingnya. Kini ia merosot sampai
bawah perutku dan segera
memasukkan kontolku ke dalam
mulutnya. Segera aku
menggenjotnya lalu ia menahan
pinggulku sehingga
menghentikan genjotanku.
Lalu ia berkata, "Masukin sini aja
tok.." katanya sambil menunjuk
memeknya.
Wah asyik nih.. Ini yang aku
tunggu tunggu pikirku. Maka
segera saja aku mengambil posisi
siap tembak. Lalu pelan-pelan
Mbak Atik mengarahkan kontolku
ke memeknya. Aku dapat
merasakan betapa sempit dan
hangatnya vagina kakakku ini.
"Pelan pelan Tok.. Agak sakit.."
"Soalnya punya kamu lebih gede
dari punya Mas Ari.."
Memang sih aku dapat merasakan
sempit sekali dan masih berasa
seperti kretek.. kretek.. Lama-lama
aku goyang terus dan aku
kembali bertanya.. "Enak nggak
Mbak?"
Lalu ia menjawab, "Iya Tok sudah
mulai enak lebih terasa dari punya
Mas Ari.."
Aku genjot terus sampai kira kira
lima belas menit saat mau keluar
tiba tiba ia berbisik.
"Jangan di keluarin di dalem tok
nanti aku hamil anakmu.."
Maka ketika aku ingin orgasme
cepat-cepat aku cabut dan aku
kocok di atas perutnya sehingga
pejuhku menyembur ke perut
dan susunya.
Hari itu kakakku menginap di
rumahku selama seminggu jadi
setiap malam aku puaskan
birahiku bersama kakakku sampai
pagi. Akhirnya aku bisa benar
benar menikmati vagina kakakku
tanpa takut perawannya rusak.
Untuk menjaga supaya tidak
hamil aku selalu tumpahkan
pejuhku di luar dan kadang
kadang dimulutnya. Berbagai
macam gaya dan variasi aku
praktekkan bersama kakakku tapi
dengan pelan pelan taku didengar
Ayah Ibu. Kakakku ini nafsunya
sangat besar seperti ibuku ia
maunya tiap malam pasti
mengajakku untuk
mengulanginya lagi.
Sekembalinya kakakku ke
rumahnya aku kembali kesepian.
Sekarang hari hariku kuisi dengan
mengintip ibuku yang masih
tampak seksi di usianya yang
kepala lima sambil onani, tapi
kegiatan ini kuanggap
mengasyikkan juga aku makin
betah tinggal di rumah, kadang
kalau siang aku melihat Ibu tidur
siang dengan rok yang
menyingkap ingin sekali aku
meraba pahanya yang mulus tapi
aku tidak berani melakukan itu.
Sesudah itu aku melakukan onani
di kamarku sepuas puasnya.
Pernah suatu saat aku kepergok
ibuku saat onani dan aku lupa
mengunci pintu kamarku. Ibu
nyelonong masuk aku cepat-
cepat menutupi kontolku dengan
bantal. Ibu pura pura tidak tahu
dan berkata, "Ibu kira kamu
keluar.. Tok"
Sejak saat itu aku selalu mengunci
kamarku bila ingin onani. Kini aku
selalu menunggu saat saat
kakakku bisa menginap di rumah
kami (biasanya satu bulan sekali).