Koleksi Foto bugil terlengkap, Foto bugil Tante Girang, Foto Bugil Pelajar, Foto Bugil Jilbab, Gambar Memek, Video XXX, Cerita Sex, Foto Bugil Terbaru, Foto Bugil 2014, Video Bokep Indo, Jepang, Barat, Video Streaming
|
WARNING : THIS SITE CONTAINS ADULT
CONTENT, MAKE SURE YOUR AGE ABOVE 18+
YEARS
Sebelum kuceritakan
pengalaman seks ku ini, aku
minta maaf bila ada kata-kata
dariku yang kurang tepat, jadi aku
mohon maaf yah. Aku adalah
seorang mahasiswa dari sebuah
perguruan tinggi swasta di
Bandung. Pada saat aku SMU, aku
dikenal sebagai lelaki yang
“abuy” (anak buaya), memang sih
kata cewek-cewek atau mantan-
mantan pacarku, saya tipe cowok
yang romantis, dengan body
seksi dan atletis.
Pada waktu aku kelas 3 SMU
menjelang Ebtanas, aku belajar
bersama teman wanita yang
bernama Vonny dan Nadya,
ketika itu aku berlajar bersama,
dan tidak sedikit pun aku berpikir
untuk bermacam-macam dengan
mereka berdua. Memang sih
banyak cowok-cowok yang
“sirik” padaku, karena aku bisa
dekat dengan mereka berdua,
yang termasuk seleb di sekolah
**** (edited) di kotaku, yang
penting itu sekolah swasta
terkenal di Bandung. Pada waktu
itu acara belajar itu dilakukan oleh
kami bertiga di rumah Vonny.
Pada waktu itu jam menunjukkan
sekitar pukul 18:00, ketika aku
sedang dalam perjalanan menuju
rumah Vonny. Hujan turun deras
sekali, dan mengakibatkan aku
terpaksa berhenti untuk
menunggu hujan tersebut
(maklum ketika itu aku memakai
motor). Tapi apa boleh buat,
karena aku sudah mempunyai
janji dengan mereka berdua
untuk belajar bersama, yah.. aku
berani berkorban meski hujan itu
belum reda.
Dan akhirnya aku pun sampai di
rumah Vonny dengan basah
kuyup. Tiba-tiba Vonny keluar
dari rumahnya karena
mendengar suara motorku,
maklum ketika itu aku memakai
motor NSR yang cukup berisik
untuk didengar. Tiba-tiba pun
Vonny menghampiriku untuk
membukakan pagar, agaraku bisa
masuk, dan secara otomatis
Vonny pun menjadi basah
kuyup, dan terlihatlah olehku
pemandangan yang
menggiurkan. BH-nya yang
terlihat jelas olehku, dan
kuperkirakan ukurannya cukup
besar (36B) dan dia waktu itu
memakai BH berwarna hitam, jadi
terlihat jelas olehku. Setelah itu
aku pun masuk ke rumahnya,
dan permisi ke Vonny untuk ke
toilet untuk membersihkan
badanku akibat hujan tadi. Ketika
aku mandi terdengar Vonny
mengetuk pintu dan
memanggilku untuk memberikan
handuk, aku pun membuka pintu
dan mengambil handuk tersebut.
Setelah selesai mandi aku keluar
dengan hanya memakai handuk
saja. Aku mencari Vonny untuk
meminjam pakaian kakaknya
yang kebetulan sedang di luar
kota. Aku melihat-lihat rumahnya,
dan kurasakan tidak ada satu
orang pun di rumahnya. Cuek
saja, aku pikir. Dan aku pun
dikagetkan oleh suara seseorang
yang memanggilku, ketika kulihat,
dia adalah Nadya, yang entah
kapan datangnya. Kemudian dia
memberikan baju kepadaku, aku
sempat kaget dibuatnya, karena
aku tidak tahu dia kapan
datangnya. Aku pun kembali ke
kamar mandi untuk memakai
baju ini. Dan ketika aku sedang
ganti baju, tiba-tiba Vonny
masuk, dan terkejut sekali karena
menduga aku sudah tidak ada di
dalam (maklum pintu kamar
mandi lupa saya kunci). Vonny
berkata dengan wajah panik,
“Sorry yah Yon,” dan dia
langsung beranjak keluar dan aku
pun melanjutkan memakai
pakaian itu.
Setelah selesai, aku pun beranjak
dari situ. Aku keluar ke arah ruang
tamu dan melihat mereka sedang
bersiap-siap untuk memulai
belajar bersama. Aku sempat
melihat wajah Vonny yang sedikit
canggung. Setelah itu aku duduk
dan mengeluarkan buku yang
telah kubawa. Setelah
beberapalama belajar, entah apa
yang merasuki otakku ini
sehingga membuat si “Joni”
berdiri. Pada saat itu Vonny minta
maaf padaku atas kejadian tadi,
dan dengan berbisik dia agar tidak
memberitahu pada siapapun
juga, aku pun mengiyakannya.
Ketika itu Nadya mengajak untuk
menonton VCD yang baru
dipinjamnya untuk melepas
suntuk dalam belajar, dan kami
pun menuju kamar Vonny. Kami
bertiga pun mulai menonton film
tersebut. Setelah beberapa lama
kami menonton, terlihatlah suatu
adegan yang “hot”, kami betiga
hanya diam saja, sambil
berpandang-pandangan. Aku
melihat Nadya yang sudah mulai
kegelisahan, mungkin karena
melihat adegan tersebut, dan
terlihat Vonny yang dari tadi diam
saja, tetapi dia seperti mulai
terangsang oleh adegan tersebut.
Aku pun melirik ke arah Vonny,
dan tanpa dia sadari dia
mengusap-ngusap ke arah
kemaluannya, dan sedikit-sedikit
berdesah kecil, “Sshh.. ahh..” hal
ini membuat si “Joni” beranjak
dari tempatnya. Timbul hatiku
untuk mengerjai mereka berdua.
Aku menggeserkan posisi
dudukku ini untuk mendekatkan
ke mereka berdua. Aku pun
memberanikan diri untuk
mengelus-elus pahanya yang
montok dan putih mulus itu. Dia
pun hanya diam saja, seakan
akan menikmati elusan itu. Nadya
melihat dan ikut terangsang juga,
ketika itu Nadya nekad untuk
mendekat padaku, dan tiba-tiba
dia mengecup bibirku dengan
hangat, dan aku pun membalas
dengan manis ciumannya.
Ciumannya yang sangat lembut
itu membuatku semakin
membabi buta. Aku pun
meremas dada Nadya yang
masih terbungkus oleh BH, dan
Nadya pun sangat menikmatinya.
Tiba-tiba aku mendengar desahan
dari Vonny, “Ssshh.. ahh..
puaskan aku malam ini, Yon..
pleassee, aku udah nggak
tahannich.”
Aku menyuruh mereka
membuka pakaiannya satu
persatu. Mereka pun dengan
cepat membuka pakaiannya. Lalu
Nadya melucuti pakaianku, dan
ketika membuka celanaku mereka
terbelalak, karena melihat
punyaku itu yang cukup besar (18
cm). Dengan cepat Vonny
melahap penisku yang sudah
tegang dari tadi. Saat Vonny
melahap penisku itu, aku terus
menjilati puting susu Nadya yang
sudah mulai mengeras, dan
Nadya menggelinjang keenakan.
Saat itu aku menyuruh Nadya
untuk terlentang di ranjang, kini
aku mulai menjilati kemaluannya
yang sudah mengeluarkan bau
yang harum dari kemaluannya.
Aku terus menjilatinya dengan
buas, dengan sedikit-sedikit aku
mengocok-ngocok dengan jariku,
dan dia pun menikmatinya. Dia
menyuruhku untuk
memasukkannya ke vaginanya,
“Ayo Yonn, masukin dong itunya,
aku udah nggak sabaran
nunggunya,” aku berkata, “Iya
sayang, sabar yah..” tiba-tiba
Vonny melepaskan kemaluanku
itu dari dalam mulutnya dan
membimbing batanganku itu
masuk ke dalam liang milik Nadya
yang sudah basah sejak tadi.
“Bless.. bless.. bless” batanganku
pun masuk setengahnya, dan aku
menggoyangkan maju-mundur
secara perlahan-lahan dengan
bantuan Vonny yang terus
memelukku dan menciumku itu.
Tiba-tiba Nadya menjerit kesakitan
karena batang kemaluanku itu
terlalu besar untuk masuk ke
dalam liang senggama miliknya.
Aku terus berusaha, dan akhirnya
batangku itu pun berhasil amblas
semuanya di dalam, dan terasa
olehku cairan hangat yang keluar
dari kemaluan Nadya.
“Ahh.. ahh.. ah.. Nadya..”
Setalah 20 menit aku
melakukannya bersama Nadya,
sekarang giliran Vonny yang
sudah tak tahandengan horny-
nya itu. Aku pun mulai
memasukkan ke liang Vonny
yang sangat menggodaitu,
“Bless.. bless..” amblaslah sudah
batanganku itu di dalamnya. “Ah
ah ah..” desahnya. Aku
merasakan dia sudah akan
orgasme, tapi memang benar dia
mendesah, “Yonn.. aa.. kuu maa..
uu.. keeluarr..” Lalu aku berkata,
“Tahan yah say.. bentar lagi, aku
pun maukeluar nich..” Dan setelah
beberapa lama dia pun orgasme,
dan mengeluarkan cairan hangat
yang terasa olehku. Segera
setalah itu aku pun mempercepat
goyanganku itu dan.. “Creett..
croott.. creett..” aku
memuntahkan seluruh maniku itu
di mulut Vonny dan Nadya.
Mereka berdua sangat
menikmatinya. Kami bertiga pun
terkulai lemas di tempat tidur.
Vonny dan Nadya bekata
kepadaku, “Thanks yah sayang,
aku belum pernah merasakan
seperti ini Yon.. emang kamu
sangat hebat untuk melakukan hal
ini,” aku pun bekata, “Iya sayang,”
sambil aku mengecup bibir
mereka berdua. Karena hari
sudah larut malam aku pun
bergegas untuk pulang dan pamit
kepada mereka. Setelah kejadian
itu kami sering melakukannya,
baik di rumah maupun di hotel.