Koleksi Foto bugil terlengkap, Foto bugil Tante Girang, Foto Bugil Pelajar, Foto Bugil Jilbab, Gambar Memek, Video XXX, Cerita Sex, Foto Bugil Terbaru, Foto Bugil 2014, Video Bokep Indo, Jepang, Barat, Video Streaming
|
WARNING : THIS SITE CONTAINS ADULT
CONTENT, MAKE SURE YOUR AGE ABOVE 18+
YEARS
Sebelumnya aku ingin
memperkenalkan diriku, namaku
Liana. Mamaku seorang suster
kepala di sebuah rumah sakit
ternama, Mamaku ditinggal oleh
papaku sejak aku kecil. Papa asliku
adalah seorang tentara yang
tewas dalam tugas.
Sejak ditinggalkan oleh papa,
mama sering berganti ganti
pasangan, karena dari dirinya
merindukan belain kasih sayang
dari seorang pria. Tidak jarang
aku mendapati mama sedang
bercinta di sofa di ruang tamu
dengan pria yang belum pernah
aku lihat sebelumnya. Hal itu
pulalah yang membuatku dewasa
belum pada saatnya. Aku
kehilangan keperawananku pada
umur 13 karena aku jatuh cinta
dengan pemuda berumur 19
yang bekerja di Mc Donald di
dekat rumahku. Biarpun aku
sudah rusak tetapi hubunganku
dengan mama sangat baik. Dia
yang mengajarkan aku
bagaimana aku harus manjaga
tubuhku, bagaimana caranya
memuaskan pria dan sampai
bagaimana untuk mengindari
kehamilan. Aku sangat mencintai
mamaku. Dia adalah idolaku. Aku
tahu bahwa semua yang dia
lakukan demi aku, dan aku selalu
berdoa agar mama mendapatkan
cintanya yang abadi.
Suatu hari mama mengajakku
untuk makan malam. Dia bilang
kalau dia mendapat kunjungan.
Aku pun senang, karena berharap
kunjungan itu dari seorang pria.
Dan tebakanku pun benar. Frans
seorang dokter muda yang
cakap, tinggi tegap, berambut
coklat tua dan tidak botak. Dia
terhitung tampan dibanding
dokter-dokter yang kukenal. Dia
sangat ramah dan baik hati. Aku
sangat menyukai Frans, demikian
pula mamaku. Setengah tahun
kemudian mereka pun menikah,
dan aku masih ingat aliran air
mata kebahagiaan mama. Di saat
itu aku merasa bahwa doaku
terkabulkan.
Hidup kami berubah dengan
kehadiran seorang pria di keluarga
kami. Aku tidak perlu lagi
mengganti lampu yang rusak,
atau memperbaiki saluran air
yang mampet. Bahkan tingkat
ekonomi kami pun meningkat
drastis. Kini kami tinggal di rumah
Frans yang cukup besar dan
mewah untuk kami. Bahkan di
ulang tahunku yang ke 18 dia
membelikan sebuah mobil baru
yang sebelumnya hanya ada di
mimpi-mimpiku. Tidak hanya itu,
tapi bertambah seringnya
erangan nikmat yang setiap
malam kudengar. Wajah mama
sangat berseri-seri setiap pagi
begitu juga Frans. Sampai
terjadinya suatu peristiwa.
Aku masih ingat sekali peristiwa
malam hari itu, Jumat tanggal 25
agustus 2000. Mama sedang
pergi bersama teman-temannya
selama akhir minggu. Frans hari
itu mendapat undangan pesta
bujang seorang temannya yang
hendak menikah keesokan
harinya. Aku sebagai remaja
menikmati akhir minggu di
diskotik hingga larut malam.
Sepulang dari disko aku merasa
lelah dan mabuk. Setiba di rumah
aku langsung berendam air
hangat di bath up, sambil
menikmati musik di tengah
remang-remang nyala lilin.
Tiba-tiba pintu kamar mandi
dibuka dengan cepat dan masuk
Frans. Dia langsung menuju ke
keran air dan membasahi
kepalanya. Dia tidak sadar bahwa
ada seorang gadis telanjang yang
tergeletak di sebelahnya. Setelah
dia agak tenang dia menegakkan
kepalanya, dan dia menoleh ke
arahku. Aku melihat adanya rasa
kaget di matanya disamping rasa
kagum. Dia hanya terdiam
memaku memandangku. Ketika
dia mencoba melangkah keluar
aku pun memanggilnya.
Frans hanya diam sambil
memunggungiku, kemudian dia
pun kembali melangkah ke arahku
dan duduk di tepi bath up. Entah
siapa yang memulai, tiba-tiba dia
sudah bersamaku di bath up.
Kami saling mengusap, saling
membelai, saling mencium dan
saling menggoda. Aku sadar
bahwa alkohol mampunyai
peranan penting di sini, tapi aku
merasakan sensasi yang belum
pernah aku alami. Getaran dan
perasaan melayang yang belum
pernah aku alami bersama
puluhan pria lainnya. Frans
dengan lembut menciumi
tengkukku sambil dia mengangkat
rambutku yang basah. Aku
sangat menikmati jilatan lidahnya
sambil mendesah nikmat.
Frans berbisik, "Nana, kau sangat
cantik. Tubuhmu mengagumkan
hmm,.."
Aku hanya diam mendesah.
Tanganku yang sudah terampil
sudah mencari mangsa.
Langsung kubelai penisnya yang
sudah tegang. Aku pun berbalik
menghadapnya dan langsung
mulai menjilati dadanya yang
bidang, lalu turun ke perut dan
langsung ke tujuan utama. Aku
jilat pelan-pelan, aku hisap
ujungnya, bijinya dan kemudian
aku memasukkan semua batang
kejantanan ayah tiriku ke mulutku.
Mungkin ini yang disebut
kenikmatan oleh pria, karena
didikan mamaku aku mengerti
apa yang selalu diinginkan oleh
seorang pria. Lidahku menari-nari
menjilati penisnya. Saat itu aku
hanya mendengar gerangan
nikmat dari mulut Frans, sembari
kubelai-belai pangkal pahanya.
Tiba-tiba dia mencengkeram
tanganku dan langsung
mengangkatku ke atas dadanya.
Bibirnya mencari bibirku, hingga
akhirnya bibir kami bertautan,
saling panggut dan saling gigit.
Tangannya beraksi di vaginaku,
mencari titik lemah wanita, dan
ohh,.. inilah yang dinamakan
profesional.
Dia sebagai dokter mengenal
setiap titik kelemahan seorang
wanita. Dia meletakkan tubuhku di
bagian pinggir bath up dan
mengangkat kedua pahaku ke
arah bahunya. Dia mencari
vaginaku dengan mulutnya dan
lidahnya. Aku tidak tahu apa yang
terjadi. Aku hanya merasakan
ringan, melayang dan betapa
tubuhku bergetar hebat.
Merasakan bahwa tubuhku
bergetar tidak ada hentinya, Frans
pun berdiri, keluar dari bath up
mengambil handuk dan
mengangkat tubuhku serta melilit
tubuhku dengan handuk. Setelah
dia pun mengeringkan tubuhnya
seadanya, dia mengangkat
tubuhku menuju ke kamar
tidurnya. Di ranjang di mana dia
biasa bercinta dengan mamaku
tubuhku diletakkan, dan handuk
itu mulai dibuka pelan-pelan.
Dasar Frans yang penuh selera
humor, dia masih sempat
bercanda,
" Wuah seperti membuka kado
natal saja rasanya!" Aku pun
sempat tertawa sebelum mulutku
disumbat oleh mulutnya.
Dia meneruskan apa yang sudah
dia mulai. Dia mulai menjilati buah
dadaku. Setiap bagian tubuh yang
sensitif dia jilati. Hingga dia
sampai ke ujung kaki, dia menjilati
setiap jari kakiku, telapak kakinya
dan lalu membuka lebar
selangkanganku. Dia maju ke
depan pelan-pelan, agak
merebahkan dirinya di dadaku,
sambil mendengarkan napasku
yang terengah-engah. Tangannya
membelai rambutku yang masih
basah. Tiba-tiba sesuatu yang
keras menusuk bagian vaginaku,
hanya ujungnya saja, dia
melakukan dengan sangat
lembut. Sambil menjilati dan
menggigiti putingku dia berhasil
memasukan seluruh penisnya ke
vaginaku. Beberapa saat
kemudian dia agak berdiri dan
mengangkat kedua kakiku ke arah
wajahnya sambil terus
memompa. Aku merasakan
hanya kenikmatan, mungkin dari
segi ukuran penis dia tidak terlalu
besar. Tapi bagiku ukuran tidak
jadi soal, yang penting bagaimana
cara dia untuk
mempergunakannya. Frans
sangat jago bercinta. Pada saat itu
tidak banyak gaya yang kita coba.
Karena kenikmatan yang kita
peroleh lebih penting daripada
eksperimen. Aku coba menikmati
setiap detik yang kita lalu
bersama.
Ada perasaan menyesal ketika
semua itu berakhir, perasaan
menyesal telah mengkhianati
mama dan perasaan menyesal
bahwa semua itu telah selesai.
Ingin rasanya kami mulai dari
awal lagi, menikmati setiap detik
dan setiap sentuhan. Frans hanya
diam memelukku, membiarkan
kepalaku di dadanya dan sembari
mengecup-ngecup keningku
dengan lembut.
Oh mama, malu rasanya ketika
aku bertemu mama. Mama yang
selalu sayang kepadaku, yang
selalu perhatian akan diriku. Tapi
di sisi lain aku merasa sangat
cemburu bila melihat mama
bermesra mesraan dengan Frans,
perasaan benci melihat mama
yang memeluk Frans. Aku selalu
menangis apabila aku mendengar
desahan mama di saat mereka
bercinta di malam hari, aku selalu
membuang muka apabila Frans
pulang dari kerja dan
membawakan mama setangkai
rose.
Setelah kejadian malam itu, aku
dan Franks selalu berusaha untuk
mencari kesempatan untuk
berduaan. Mama sering bertugas
jaga malam, dan itu kesempatan
kami untuk terus mengulanginya.
Sering kami melakukannya di
mobil, di gudang ataupun di teras
belakang rumah. Sudah hampir
1,5 tahun kami saling sembunyi,
tapi baru awal tahun 2002 yang
lalu aku berani mengatakan cinta
kepada Frans. Dia hanya
merengek dan menangis. Dia
tidak bisa melepaskan mama
karena mama bagi Frans adalah
sosok istri yang ideal. Sedangkan
diriku membuat Frans merasa
muda, bergairah dan
bersemangat hidup kembali. Kami
berdua tidak tahu apa yang harus
kami lakukan. Haruskah kami
bersandiwara seumur hidup?
Atau haruskah kami merusak
segala mimpi mama?
Di saat ini aku kembali bertanya,
benarkah Tuhan sudah
menjawab doaku