Koleksi Foto bugil terlengkap, Foto bugil Tante Girang, Foto Bugil Pelajar, Foto Bugil Jilbab, Gambar Memek, Video XXX, Cerita Sex, Foto Bugil Terbaru, Foto Bugil 2014, Video Bokep Indo, Jepang, Barat, Video Streaming
|
WARNING : THIS SITE CONTAINS ADULT
CONTENT, MAKE SURE YOUR AGE ABOVE 18+
YEARS
Aku sedang tidur ketika HPku
berdering. Suara yang tak asing
terdengar ditelingaku. Rupanya
tante Wike ada di Ykt. Katanya
sich ada tugas kantor dengan
teman-temannya dan aku diminta
datang kehotel *** tempat mereka
menginap. Sambil jalan aku
membayangkan sosok tante
Wike. Dia adik ibuku yang berusia
39 tahun. Kulitnya kuning langsat
dengan tinggi 175 cm, tubuhnya
ramping dan seksi. Dadanya
dihiasi oleh sepasang payudara
yang indah dan besar. Waktu
kecil dulu aku sering mengintip
dada tante Wike dan kalau onani
sering membayangkan dadanya
itu. Kalau membandingkannya
dengan artis, tante Wike mirip
Vina Panduwinata.
Sesampai di hotel aku
diperkenalkan dengan 2 teman
tante Wike, Pak Bondan(46) dan
Bu Shinta(37). Mereka memintaku
menjadi penunjuk jalan selama
mereka di Ykt, dan aku
menyanggupinya. Setelah itu
kami berkeliling kota sampai jam
21:47. Karna sudah malam tante
Wike meminta aku menginap
dikamarnya saja. Kesempatan
batinku, dari tadi aku sudah gatal
melihat payudara tante Wike
dibalik baju tang top biru yang
ketat. Aku tak ingat lagi kalau dia
tanteku, yang penting hasratku
tersalurkan pikirku.
Setelah masuk kamar tante Wike
pergi mandi, aku langsung
memikirkan cara bagaimana agar
aku bisa menikmati tubuh tante
Wike yang tetap seksi walau telah
memiliki 2 anak. Saat dia keluar
aku menelan ludah, dengan
celana pendek ketat sampai diatas
lutut dan baju kaos putih tanpa
lengan benar-benar
memamerkan lekuk-lekuk
tubuhnya yang sempurna. Saat
tante Wike lewat didepanku
tercium wangi sabun dari
tubuhnya, saat ia hendak
mengeringkan rambutnya terlihat
BH hitam kesukaanku dari balik
ketiak tante Wike.
Aku jadi gelap mata. Begitu tante
Wike membelakangiku, langsung
kurangkul dia. Bibirku menyedot
lehernya, sementara tanganku
yang satu meremas sepasang
payudara dan yang satu lagi
bermain diselangkangan dan paha
tante Wike. Hanya sebentar ia
meronta setelah itu tubuh tante
Wike menjadi tenang.
"Izinkan aku merasakan tubuh
tante yang indah ini ya?" Desahku
di kuping tante Wike.
"Gimana Ndra? Tapi sekali ini aja
ya Ndra.. dan kamu harus janji ini
menjadi rahasia kita berdua" Kata
tante Wike. Aku mengangguk
kecil tanda bersedia.
Tante Wike lalu mencopot
bajunya dan terlihatlah buah
dadanya yang putih mulus
terbungkus BH hitam, aku diam
memperhatikan, birahiku mulai
naik. Lalu tante Wike mencopot
celana ketatnya terlihat paha
mulus yang kugerayangi tadi.
Saat ia hendak melepas tali BH aku
cegah. Dengan lembut tanganku
kebelakang pundak tante Wike
membuka kaitnya lalu
memelorotkan BH itu sambil
menggesek puting susunya.
Sepasang payudara berukuran 36
B terlihat sangat indah dipadu
dengan puting susunya yang
mencuat kedepan.
Tante Wike lalu mencopot celana
dan CD hitamnya. Dan kini ia telah
telanjang bulat, penisku terasa
tegang karna tak menyangka
tubuh tante Wike seindah itu. Lalu
ia naik keatas ranjang dan
merebahkan badannya telentang.
Aku begitu takjub, tubuh tanteku
yang aduhai telanjang dan pasrah
berbaring diranjang tepat
dihadapanku.
"Ayo Ndra.. apa yang kamu
tunggu, tante udah siap, jangan
takut kalau belum pernah nanti
tante bantu" Kata tante Wike.
"Iya.. tolong ya tante" Jawabku
berbohong.
Segera aku melepas semua
pakaianku karna sebenarnya aku
juga sudah tak tahan. Kulihat tante
Wike memperhatikan
kejantananku yang berdenyut-
denyut, lalu aku naik keatas
ranjang dan memulainya.
Langsung saja kukecup bibirnya,
kulumat-lumat bibirnya, terasa ia
kurang meladeni bibirku, masih
canggung pikirku, tapi tidak aku
hiraukan terus aku lumat bibirnya.
Sementara kuarahkan tanganku
ke dadanya. Kutemukan
gundukan bukit, lalu aku elus-elus
dan remas buah dadanya sambil
sesekali memelintir puting
susunya.
"Ooh.. Ndra.. apa yang kau
lakukan.. ergh.. sshh.." Tante
Wike mendesah tanda birahinya
mulai naik, sesekali aku
merasakan ia menelan ludah yang
mulai mengental. Setelah puas
dengan bibirnya, kini bibirku
kuarahkan kebawah, aku ingin
merasakan bagaimana rasanya
mengulum buah dada tante Wike.
Sejenak aku pandangi buah dada
yang kini berada tepat
dihadapanku, ooh sungguh
indahnya, putih mulus tanpa
cacat sedikitpun, seperti belum
pernah terjamah laki-laki.
Langsung aku jilati dari bawah lalu
kearah putingnya, sementara
buah dada kanannya tetap
kuremas-remas sehingga tambah
kenyal dan mengeras.
"Emmh oh aarghh" Tante Wike
mendesah hebat ketika aku
menggigit puting susunya.
Kulirik wajahnya dan terlihat
matanya merem melek dan
giginya menggigit gigi bawahnya,
kini jariku kuarahkan
keselangkangannya. Disana
kurasakan rambut yang tumbuh
disekeliling vagina tante Wike. Jari-
jariku kuarahkan kedalamnya,
terasa lubang itu sudah sangat
basah, tanda bahwa dia sudah
benar-benar terangsang.
Kupermainkan jari-jariku sambil
mencari kelentitnya.
Kupermainkan jariku keluar-
masuk didalam lubang vagina
tante Wike yang semakin licin
tersebut.
"Aarrgghh.. eenhh.. Ndra kam..
mu ngapain oohh.." Kata tante
Wike meracau nggak karuan,
kakinya mengecak-ngecak sprei
dan badannya menggeliat. Tak
kuperdulikan kata-katanya, maka
tubuh tante Wike makin
menggelinjang dikuasai nafsu
birahi. Kurasakn tubuh tante Wike
menegang dan wajahnya
memerah bercucuran keringat,
aku pikir dia sudah mau klimaks.
Kupercepat gerakan jariku
didalam liang vaginanya.
"Oohh.. arghh.. oohh.." kata tante
Wike dengan nafas tersengal-
sengal dan tiba-tiba.
"Ooh..aahh.." Tante Wike
mendesah hebat dan pinggulnya
terangkat, badannya tergetar
hebat beberapa kali. Terasa cairan
hangat memenuhi lubang
vaginanya.
"Oohh.. ohh.. emhh.." Tante
Wike mendesah-desah meresapi
kenikmatan yang baru diraihnya.
"Ndra apa yang kamu lakukan kok
tante bisa kayak gini?" Tanyanya
padaku.
"Kenapa memangnya tante?"
Kataku sambil meremas
payudaranya.
"Baru kali ini aku merasakan
kenikmatan seperti ini, luar biasa"
Kata tante Wike. Ia lalu bercerita
kalau om Widya (suaminya)
hanya sebentar saja jika
bercumbu sehingga ia kurang
puas.
"Sayang.. sekarang giliranku"
Bisikku ditelinganya, tante Wike
mengangguk kecil.
Aku mulai mencumbunya lagi,
kulakukan seperti tadi, mulai dari
bibirnya yang kulumat, lalu buah
dadanya yang aku nikmati.
Setelah kurasa cukup,
kusejajarkan tubuhku diatas
tubuhnya dan tante Wike tahu. ia
lalu mengkangkangkan pahanya
lalu kuarahkan batang
kejantananku keliang
senggamanya. Perlahan-lahan
aku masukkan batang penisku
dan aku nikmati. Batang
kejantananku mudah saja
memasuki liang senggamanya
karna sudah sangat basah dan
licin. Kini perlahan-lahan aku
gerakkan pinggulku naik turun.
ooh nikmatnya.
"Lebih cepat Ndra.. aarghh..
mmhh" Kata tante Wike terputus-
putus dengan mata yang merem
melek. Aku percepat gerakanku
lalu terdengar suara berkecipak
dari selangkangannya.
"Iya.. begitu.. aahh.. terr.. russ..
aarghh.." kata tante Wike tak
karuan.
Keringat kami berucuran menjadi
satu, kulihat wajahnya semakin
memerah.
"Ndra, tante mau.. enak lagi..
ohh.. ahh.. aahh ahh.." Kata tante
Wike sambil mendesah panjang,
tubuhnya bergetar dan kurasakan
vaginanya dipenuhi cairan hangat
menyiram batang penisku.
Remasan dinding vaginanya
begitu kuat, akupun
mempercepat gerakanku dan..
croott.. akupun mencapai
klimaks.. aahh.., kubiarkan air
maniku keluar didalam liang
senggama tante Wike. Kurasakan
nikmat yang luar biasa, kupeluk
tubuhnya erat-erat sambil
mengecup puting susunya
menikmati kenikmatan sex yang
sesungguhnya. Setelah cukup
menikmatinya kucabut penisku
dan kubaringkan tubuhku
disampingnya.
"Tante Wike, terima kasih ya.."
Kubisikkan lirih ditelinganya
sambil kukecup pipinya.
"Tante juga Ndra.. baru kali ini
tante merasakan kenikmatn
seperti ini, kamu hebat" Kata tante
Wike lalu mengecup bibirku.
Kami berdua lalu tertidur karna
kelelahan.
Sekitar jam 3 pagi aku terbangun.
Setelah meminum segelas air aku
memandangi tubuh telanjang
tante Wike. Benar-benar
menggairahkan sekali, kecantikan
wajah dan keindahan tubuhnya
masih terjaga diusianya yang
hampir berkepala 4 ini. Lalu aku
mulai mencumbunya lagi, kali ini
aku ingin menikmati dengan
sepuas hatiku setiap inci tubuh
tante Wike. Perlahan-lahan aku
lumat bibir tante Wike dengan
penuh kelembutan sampai ia
mulai terbangun lagi.
Setelah tante Wike terbangun
kugunakan lidahku untuk
membelah bibirnya,
kupermainkan lidahku didalam
mulutnya. tante Wikepun mulai
berani, lidahnya juga
dipermainkan sehingga lidah kami
saling beradu, membuatku
semakin betah saja berlama-lama
menikmati bibirnya. Tanganku
beroperasi didadanya, kuremas-
remas payudaranya yang kenyal
mulai dari lembah sampai ke
puncaknya lalu aku pelintir
putingnya shingga ia menggeliat
dan menggelinyang. Dua bukit
kembar itu semakin mengeras. Ia
menggigit bibirku saat kupelintir
puting susunya.
Setelah aku puas dibibirnya, kini
aku melumat dan mengulum
payudaranya. Dengan sigap
lidahku menari-nari diatas
bukitnya yang putih mulus itu.
Tanganku tetap meremas-remas
buah dadanya yang sebelah
kanan. Kulihat mata tante Wike
sangat redup, ia memagut-magut
bibirnya sendiri, mulutnya
mengeluarkan desahan erotis.
"Oohh.. aarghh.. en.. ennak Ndra,
emmh.." Kata tante Wike
mendesah-desah.
Tiba-tiba tangannya memegang
tanganku yang sedang meremas-
remas payudaranya dan
menyeret ke selangkangannya.
Aku paham apa yang
diinginkannya, ia ingin agar aku
segera mempermainkan liang
vaginanya. Jari-jariku pun segera
bergerilya divaginanya.
Kugerakkan jariku keluar masuk
dan kuelus-elus klentitnya yang
membuat tante Wike semakin
menggelinyang tak karuan.
"Ya.. terruss.. argghh.. eemmh..
enak.. oohh.." Mulut tante Wike
meracau.
Setiap kali tante Wike terasa mau
mencapai klimaks, aku hentikan
jariku menusuk vaginanya,
setelah ia agak tenang, aku
permainkan lagi liang
senggamanya, kulakukan
beberapa kali.
"Emhh Ndra.. ayo dong jangan
gitu.. kau jahat oohh.." Kata tante
Wike memohon.
Mendengarnya membuatku
merasa kasihan juga, tapi aku
tidak akn membuatnya klimaks
dengan jariku tapi dengan
mulutku, aku ingin menerapkan
hasil latihanku dengan Bu Denok
dan Bu Atika.
Segera kuarahkan mulutku
keselangkangannya. Kusibakkan
rambut-rambut hitam yang
mengelilingi vaginanya dan
terlihatlah liang senggamanya
yang merah dan mengkilap
basah, sungguh indah. Segera
aku jilati lubang itu, lidahku
kujulurkan keluar masuk.
"Ndra.. apa yang kamu lakukan..
arghh itu kan ji.. jik emhh.." Kata
tante Wike.
Aku tak perdulikan kata-katanya,
lidahku terus menari-nari didalam
liang senggamanya bahkan
menjadi semakin liar tak karuan
Ketika lidahku menyentuh
kelentitnya, ia mendesah panjang
dan tubuhnya menggeliat tak
karuan dan tak lama tubuhnya
bergetar beberapa kali, tangannya
mencengkram sprei dan mulutku
dipenuhi cairan yang keluar dari
liang kewanitaannya.
"Ohmm.. emhh.. ennak Ndra..
aahh.." Kata tante Wike ketika ia
klimaks.
Setelah tante Wike selesai
menikmati kenikmatan yang
diperolehnya, aku mencumbunya
lagi karna aku juga ingin
mencapai kenikmatan. Kali ini
posisiku dibawah tubuh tante
Wike.
Aku tidur telentang dan tante
Wike melangkah diatas batang
penisku. Tangannya memegang
batang kejantananku yang tegak
perkasa, setelah menjilatinya lalu
perlahan-lahan pinggangnya
diturunkan dan vaginanya
diarahkan ke batang penisku dan
dalam sekejap bless burungku
hilang ditelan liang
kewanitaannya. Tante Wike lalu
mulai melakukan gerakan naik
turun, ia angkat pinggannya dan
ketika sampai dikepala penisku ia
turunkan lagi. Mula-mula ia pelan-
pelan tapi kini ia mempercepat
gerakannya.
Kulihat wajahnya penuh dengan
keringat, matanya sayu sambil
merem melek dan sesekali ia
melihat kearahku. Mulutnya
mendesis-desis, sungguh seksi
wajah wanita yang sedang
dikuasai nafsu birahi dan sedang
berusaha mencapai puncak
kenikmatan. Wajah tante Wike
terlihat sangat cantik seperti itu
ditambah lagi rambut sebahunya
yang terlihat acak-acakan
terombang ambing gerakan
kepaalanya. Payudaranya
terguncang-guncang, lalu
tanganku meremas-remasnya.
Desahannya tembah keras katiak
jari-jariku memelintir puting
susunya.
"Oh emhh yaah.. oohh.." Itulah
kata-kata yang keluar dari mulut
tante Wike.
"Tante nggak kuat lagi Ndra.."
Kata tante Wike sambil berhenti
menggerakkan badannya.
Aku tahu ia segera mencapai
klimaks, lalu aku rebahkan tubuh
tante Wike dan kupompa liang
senggamanya, tak lama tante
Wike mencapai klimaks.
Kuhentikan gerakanku untuk
membiarkan tante Wike
menikmati orgasmenya yang
kesekian. Setelah itu kucabut
batang penisku dan kusuruh tante
Wike menungging lalu
kumasukkan batang penisku dari
belakang. Tante Wike terlihat
hanya pasrah saja terhadap apa
yang kulakukan padanya. Ia
hanya mendesah kenikmatan.
Setelah puas dengan posisi ini,
aku suruh tante Wike rebahan lagi
dan aku masukkan lagi batang
kejantananku dan memompa
vaginanya lagi, karna aku ingin
mengakhirinya. Beberapa saat
kemudia tante Wike ingin klimaks
lagi, wajahnya memerah dan
tubuhnya menggelinjang ke sana
ke mari.
"Ahh.. oh.. tante mau enak lagi
Ndra. arrghh ahh.." kata tante
Wike.
"Tunggu sayang, ki.. kita
barengan.. aku juga sedikit lagi.."
desahku.
"Tante udah nggak tahan Ndra..
ahh.." kata tante Wike mendesah
panjang.
Lalu tubunya bergetar hebat,
pinggulnya terangkat naik. caran
hangat membasahi batang
kejantananku. Cairan hangat
menyirami batang penisku dan
kurasakan dinding vaginanya
seakan akan menyedot penisku
begitu kuat dan akhirnya aku pun
tidak kuat.. crott.. aku pun
mencapai klimaks. Nikmatnya luar
biasa. Lalu kami saling berpelukan
erat meresapi kenikmatan yang
merasuki kami berdua.
"Thank's tante" Bisikku sambil
memelintir puting susunya.
Setelah itu 3 malam berturut-turut
aku memuaskan hasrat yang
terpendam sejak aku kecil sampai
tante Wike kembali pulang ke
Smr.
"Kalau pulang.. jangan lupa
kerumah ya" Bisiknya saat akan
naik ke pesawat terbang di
bandara.
Aku tersenyum penuh arti.
Sebentar lagi aku akan pulang
berlibur, aku sudah rindu dengan
tante Wike yang aduhai.
E N D