Koleksi Foto bugil terlengkap, Foto bugil Tante Girang, Foto Bugil Pelajar, Foto Bugil Jilbab, Gambar Memek, Video XXX, Cerita Sex, Foto Bugil Terbaru, Foto Bugil 2014, Video Bokep Indo, Jepang, Barat, Video Streaming
|
WARNING : THIS SITE CONTAINS ADULT
CONTENT, MAKE SURE YOUR AGE ABOVE 18+
YEARS
Perkenalkan namaku
Rendi, umurku saat ini 19
tahun. Kuliah
dikota S yang terkenal
dengan sopan santunnya.
Aku anak kedua
setelah kakakku Ana.
Ibuku bekerja sebagai
pegawai negeri
sipil dan ayahku juga
bekerja di kantor. Tinggi
badanku biasa
saja layaknya anak
seusiaku yakni 169 kg. Di
situs ini aku
akan menceritakan kisah
unikku. Pengalaman
pertama dengan apa
yang namanya sex. Kisah
ini masih aku ingat
selamanya karena
pengalaman pertama
memang tak terlupakan.
Saat itu usiaku
masih 10 tahun pada
waktu itu aku masih kelas
4 SD. Kisah ini
benar benar aku alami
tanpa aku rubah sedikit
pun.
Aku punya teman
sebayaku namanya Putri,
dia juga duduk di
bangku SD. Aku dan dia
sering main bersama. Dia
anak yang
sangat manis dan manja.
Dia mempunyai dua kakak.
Kakak pertama
namanya Rio di sudah
bekerja di Jakarta. Dan
kakaknya yang
satu lagi namanya Linda.
Saat itu dia kuliah
semester 4
jurusan akuntansi salah
satu perguruan tinggi di
kota
kelahiranku. Dia lebih
cantik dari pada adiknya
Putri.
Tingginya kira kira 160 cm
dan ukuran payudaranya
cukup
seusianya tidak besar
banget tapi kenceng.
Waktu itu hari sangat
panas, aku dan Putri
sedang main
dirumahnya. Maklum
rumahku dan rumahnya
bersebelahan. Saat itu
ortu dari Putri sedang
pergi ke Bandung untuk
beli kain. Putri
ditinggal bersama
kakaknya Linda.
"Main dokter dokter yuk,
aku bosen nich mainan ini
terus"ajak
Putri
Segera aku siapkan
mainannya. Aku jadi
dokter dan dia jadi
pasiennya. Waktu aku
periksa dia buka baju.
Kami pun melakukan
seperti itu biasa karena
belum ada naluri seperti
orang
dewasa, kami menganggap
itu mainan dan hal itu
biasa karena
masih kecil. Waktu aku
pegang stetoskop dan
menyentuhkannya
didadanya. Aku tidak tahu
perasaanya. Tapi aku
menganggapnya
mainan. Waktu itu pintu
tiba tiba terbuka. Linda
pulang dari
kampusnya. Dengan masih
telanjang dada Putri
menghampiri
kakaknya di depan pintu
masuk.
"Hai kak baru pulang dari
kampus"
"Ngapain kamu buka baju
segala" Kak Linda
memandangi adiknya.
"Kita lagi main dokter
dokteran, aku pasiennya
sedangkan Rendi
jadi dokternya, tapi sepi
kak masa pasiennya cuma
satu. Kakak
lelah nggak. Ikutan main
ya kak?"
"Oh mainan toh... Ya
sudah aku nyusul, aku
mau ganti pakaian
dulu gerah banget nih"
Kami bertiga pun segera
masuk ke kamar lagi, aku
dan Putri
asyik main dan Kak Linda
merebahkan tubuhnya
ditempat tidur
disamping kami. Aku
melihat Kak Linda sangat
cantik ketika
berbaring. Setelah
beberapa menit kemudian
dia memperhatikan
kami bermain dan dia
terbengong memikirkan
sesuatu.
"Ayo Kak cepetan, malah
bengong" ajak Putri pada
kakaknya.
Lalu dia berdiri membuka
lemari. Dia kepanasan
karena
udaranya. Biasanya dia
menyuruh kami tunggu di
luar ketika dia
ganti baju
"Ayo tutup mata kalian,
aku mau ganti nih soalnya
panas
banget" Kak Linda
menyuruh kami.
Dia melepaskan pakaian
satu persatu dari mulai
celana
panjangnya, dia memakai
cd warna putih berenda
dengan model
g-string. Saat itu dia masih
dihadapan kami.
Tertampang paha
putih bersih tanpa cacat.
Setelah itu dia melepas
kemejanya
dicopotnya kancing stu
perstu. Setelah terbuka
seluruh
kancingnya, aku dapat
melihat bra yang
dipakainya. Lalu dia
membelakangi kami, dia
juga melepas branya
setelah kemejanya
ditanggalkan. Aku pun
terbengong melihatnya
karena belum
pernah aku melihat wanita
dewasa telanjang apa lagi
ketika aku
melihat pantatnya yang
uuuhhh. Dia memilih baju
agak lama,
otomatis aku melihat
punggungnya yang mulus
dan akhirnya dia
memakai baby doll
dengan potongan leher
rendah sekali tanpa
bra dan bahannya super
tipis kelihatan putingnya
yang berwarna
coklat muda. Kulitnya
sangat putih dan mulus
lebih putih dari
Putri. Putri melihatku.
"Rendi koq bengong
belum lihat kakakku buka
baju ya? Lagian
kakak buka baju nggak
nyuruh kita pergi."
Kak Linda ngomel,"Idih
kalian masih kecil belum
tahu apa apa
lagian juga aku nggak
ngelihatin kalian langsung.
Mau lihat ya
Ren?"dia bercanda.
Akupun menundukan
mukaku karena
malu."Tapikan kak,
susunya
kakak sudah gede segitu
apa nggak malu ama
Rendi."
Putri menjawab
ketus."Kamu aja telanjang
kayak itu apa kamu
juga nggak malu sudah
ayo main lagi." Linda
menjawab adiknya.
Kami pun bermain
kembali.
Giliran Kak Linda aku
periksa. Dia menyuruh aku
memeriksanya,
dia agak melongarkan
bajunya. Ketika stetoskop
aku masukkan di
dalam bajunya lewat
lubang lehernya, tepat
kena putingnya. Dia
memekik. Aku pun kaget
tapi aku pun tidak
melihatnya karena
malu. Dia menyuruhku
untuk untuk lama lama
didaerah itu. Dia
merem melek kayak
nahan sesuatu,
dipegangnya tanganku
lalu
ditekan tekan daerah
putingnya. Aku merasa
sesuatu mengeras.
"Kak ngapain... Emang
enak banget diperiksa...
Kayak orang
sakit beneran banget."
Putri Tanya ama kakaknya.
Kak Linda pun
berhenti."Yuk kita mandi
soalnya sudah sore
lagikan kamu Putri ada les
lho nanti kamu
ketinggalan." Ajak
Kak Linda pada kami
berdua. Dia menyuruh
bawa handuk ama baju
ganti.
Setelah mengisi air, aku
pun membuka bajuku
tanpa ada beban
yang ada dan telanjang
bulat begitu juga ama
Putri. Kamipun
bermain air di bathup.
Kamar mandi disini amat
mewah ada
shower bathup dan lain
lain lah, maklum dia anak
terkaya
dikampungku. Setelah itu
pintu digedor ama
kakaknya dia suruh
buka pintu kamar
mandinya. Aku pun
membukanya. Kak Linda
melihatku penuh kagum
sambil menatap bagian
bawahku yang sudah
tanpa pelindung
sedikitpun, aku baru tahu
itu namanya lagi
horny. Lalu dia masuk
segera di membuka
piyama mandinya.
Jreng... Hatiku langsung
berdetak kencang, dia
menggunakan bra
tranparan ama cd yang
tadi dia pake dihadapan
kami.
"Bolehkan mandi bersama
kalian lagian kalian kan
masih anak
kecil."
"Ihh... Kakak... Punya kakak
itu menonjol" ledek
adiknya.
Dia hanya tersenyum
menggoda kami terutama
aku."biarin"sambil
dia pegang sendiri putting
dia menjawab lalu dia
membasahi
badannya ama air di
shower. Makin jelas apa
yang nama payudara
cewek lagi berkembang.
Beitu kena air dari shower
bra Kak
Linda agak melorot
kebawah. Lucu banget
bentuknya pikirku.
Payudaranya hendak
seakan melompat keluar.
"Ayo cepat turun dulu,
aku kasih busa di
bathupnya...".
Putri bergegas keluar tapi
aku tidak, aku takut kalau
ketahuan
anuku mengeras, aku
malu banget. Baru kali ini
aku mengeras
gede banget. Lalu Kak
Linda mendekat dan
melihatku serta
menyuruhku untuk turun.
Aku turun dengan
tertunduk muka Kak
Linda melihat bagian
bawahku yang sudah
mengeras sama pada
waktu aku bermain tapi
bedanya sekarang
langsung dihadapan
mata. Dia hanya
tersenyum padaku. Aku
kira dia marah. Dia
kayak sengaja menyenggol
senjataku dengan paha
mulusnya.
"Ooohh... Apa itu..." (pura
pura dia tidak tahu)
Putripun
tertawa melihatnya.
"Itu yang dinamakan
senjatanya laki laki yang
lagi mengeras
tapi culun ya kalau belum
disunat" Kak Linda
memberitahukan
pada adiknya.
Setelah busanya melimpah
di air kami pun nyebur
bareng.
"Adik adik, Kakak boleh
nggak membuka bra
kakak" pinta Kak
Linda pada kami.
"Buka aja to Kak lagian
kalau mandi pakai pakaian
kayak orang
desa." adiknya menjawab.
Tapi aku nggak bisa jawab.
Dengan pelan pelan
kancing
dibelakang punggung
dibukanya lalu lepas
sudah pengaman dan
pelindung susunya.
Dengan telapak tangannya
dia menutupi
payudaranya.
"Sudah buka aja sekalian
cd nya nanti kotor kena
bau cd
kakak," ujar Putri kepada
kakaknya.
Segera dia berdiri diatas
bathup melorotkan cdnya
dengan hati
hati(kayaknya dia sangat
menunggu ekspresiku
ketika melihat
wanita telanjang bulat
dihadapannya). Ketika dia
berdiri
membetulkan shower
diatas kami, aku melihat
seluruh tubuhnya
yang sudah telanjang
bulat.
"Kak anu... anu... Susu
kakak besarnya, ama
bawahan kakak ada
rambutnya dikit," aku
memujinya.
dia hanya tersenyum dan
memberitahu kalau aslinya
bawahan nya
lebat hanya saja rajin
dicukur. Dia agak berlama
lama berdiri
kayaknya makin deket aja
bagian sensitivenya dengan
wajahku,
ada sesuatu harum yang
berbeda dari daerah
sekitar itu. Kak
Linda terus berdiri sambil
melirikku.
Sambil membilasi
payudaranya dengan air
hangat serta digoyang
dikit dikit bokong
bahenolnya. Dia
menghadap kami sambil
mnyiram bagian
sensitifnya. Aku pun tak
berani langsung
menatapnya. Sambil
memainkan payudaranya
sendiri dia punya
saran plus ide gila.
"Mainan yuk. Aku jadi
ibunya, kamu jadi
anaknya."
Lalu Kak Linda menyuruh
mainan ibu ibuan, dia
menyuruh kami
jadi bayi. Lalu dia
menyodorkan susunya
pada kami.
"Anakku kasihan, sini ibu
beri kamu minum" dia
berkata pada
kami.
Putri pun langsung
mengenyot puting susu
kakaknya, tapi aku
pun tak bergerak sama
sekali, lalu dia langsung
menyambar
kepalaku ditarik ke arah
payudaranya.
"Ayo sedot yang kuat...
Ahhh... Cepet... Gigit pelan
pelan...
Acchhh," kata itu keluar.
Tapi koq nggak keluar
airnya. Punya Mama keluar
air susunya.
Tiba tiba Putri berhenti.
"Uhh.. Ini kan namanya
mainan jadi nggak
beneran. Kamu udahan
aja sudah jamnya kamu
les" Putri pun bergegas
turun dan
berganti pakaian sejak saat
itu aku tak memdengar
langkah dia
lagi.
Aku pun masih disuruh
mainan dengan putingnya
tangan kiriku
dikomando supaya
meremas susu kirinya. Tiba
tiba ada sesuatu
yang bikin aku bergetar,
ada sesuatu yang
berambat dan
memegangi anuku.
Dengan kanan kanan
memegangi tangan kiriku
untuk meremas
payudaranya ternyata
tangan kanannya
memainkan
penisku.
Segera dia memerintahkan
untuk turun dari situ. Kami
pun turun
dari situ. Lalu. Dia duduk
di pingiran sambil
membuka
selakangannya. Aku baru
melihat rahasia cewe.
"Rendi ini yang dinamakan
vagina, punya cewek. Tadi
waktu
kakak berdiri aku tahu
kalau kamu
memperhatikan bagian
kakak
yang ini. Ayo aku ajarin
gimana mainan ama
vagina" akupun
hanya mengangguk.
Dia menyuruh menjilatinya
setelah dia
mengeringkannya dengan
handuk. Aku pun
menjulurkan lidahku
kesana tapi bagian
luarnya. Dia hanya
tersenyum melihatku.
Dengan jari tangan nya
dia membuka bagian
kewanitaan itu. Aku benar
benar takjub
melihat pemandangan
kayak itu. Warnanya
merah muda seperti
sebuah bibir mungil.
Setelah dia buka
kemaluannya, lalu dia
suruh aku supaya
menjilatinya. Ada cairan
sedikit yang keluar
dari bagian itu rasanya asin
tapi enak. Disuruh aku
menyodok
dengan kedua jariku,
terasa sangat becek. Dia
menyuruhku
berhenti sejenak. Ketika
dia menggosok gosok
sendiri dengan
tangannya dengan cepat
lalu dia menyambar
kepalaku dengan
tangannya ditempelkan
mukaku dihadapannya.
Seeerrr... Serr.. bunyi air
yang keluar dari vaginanya
banyak
sekali. Sambil berteriak
plus mendesis lagi merem
melek.
Setelah itu dia jongkok,
aku kaget ketika dia
langsung
menjilati kepala penisku.
Di buka bagian kulup
hingga
kelihatan kepalanya.
"Kakak enggak jijik ya kan
buat kencing" aku
bertanya pada dia
tapi dia terus
mengulumnya maju
mundur.
Sakit dan geli itu yang
kurasakan tapi lama lama
enak aku
langsung rasanya seperti
kencing tapi tidak jadi. Dia
menggunakan sabun cair
katanya biar agak licin jadi
nggak
sakit. Saking enaknya aku
bagai melayang badanku
bergetar
semua. Setelah dibilas dia
mengkulum penisku,
semua masuk
didalam mulutnya.
"Kak aku mau kencing
dulu" aku menyela.
Setelah itu dia berbaring
dilantai dia menyuruh
bermain dengan
kacang didalam vaginanya.
Pertama aku tidak tahu,
dia memberi
tahu setelah dia sendiri
membukanya. Aku sentuh
bagian itu
dengan kasar dia langsung
menjerit dia mengajari
bagaimana
seharusnya melakukannya.
Diputar putar jariku disana
tiba tiba
kacanga itu menjadi
sangat keras.
Sekitar 5 menit aku
bermain dengan jariku
kadang dengan
lidahku. Keluar lagi air dari
vaginanya. Aku disuruh
terus
menyedotnya. Dia
kayaknya sangat lemas
lunglai. Setelah
beberapa saat dia
memegang penisku dan
menuntunnya di vagina.
"Coba masukan anumu ke
dalam sana pasti aku
jamin enak banget
rasanya" dia menyuruhku.
Dengan hati-hati aku
masukkan setelah masuk
aku diam saja. Dia
menyuruh aku untuk
menekan keras. Dan blesss
masuk semuanya
dia memberi saran kayak
orang memompa. Masuk-
keluar.
"Acchc terus... yang cepet...
ah... ah... ah..." dia
mendesis,
dia menggoyangkan
pantatnya yang besar
kesana kemari.
Tapi sekitar 3 menit
rasanya penisku kayak
diremas oleh kedua
daging itu lalu aku ingin
sekali pipis. Saat itu
penisku kayak
ada yang air mengalir. Dan
serrr... seeerrrs air
kencingku
membanjiri bagian
dalamnya. Setelah
kelelahan kami pun keluar
dia langsung pergi ke
kamar masih keadaan
bugil. Kemudian dia
berbaring karena lelah,
aku mendekatinya dan dia
memelukku
seperti adiknya,
payudaranya nempel di
mukaku. Setelah aku
melihat wajahnya dia
menangis. Lalu dia
menyuruh aku pulang.
Aku mengenakan pakaian
dan pulang. Dia menyuruh
merahasiakan
kalau aku berbicara ama
orang lain aku nggak
boleh bermain ama
adiknya.
Kami pun terus
melakukannya sekitar 1
tahun tanpa ada siapa
yang tahu. Sekitar aku
kelas 1 SMP dia kawin ama
temannya
karena dia hamil. Ketika 2
minggu lalu (saat ini) aku
bertemu
dia bertanya masih suka
main seperti dulu. Akupun
hanya
tertawa ketika aku tahu
itu yang namanya sex dan
aku ngucapin
terima kasih buat kakak,
itu adalah pengalamanku
yang pertama.